Kisah Jenazah Umat Kristiani Gaza Terpaksa Dimakamkan di Kompleks Muslim

Kisah Jenazah Umat Kristiani Gaza Terpaksa Dimakamkan di Kompleks Muslim

Berita Utama | inews | Rabu, 10 April 2024 - 04:00
share

GAZA, iNews.id - Kebrutalan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, tak hanya berdampak pada umat Islam, tapi juga Kristiani. Mereka bahkan terpaksa memakamkan jenazah kerabat korban kebiadaban Israel di pemakaman Muslim.

Pasalnya melakukan perjalanan ke pemakaman Kristiani di Gaza sangat berisiko, menjadi target penembakan tentara Zionis. Pemakaman Kristiani berada di Gaza Utara, tak mungkin bagi orang di selatan untuk menyeberang karena penjagaan tentara Zionis.

Saya telah bekerja di pemakaman ini selama hampir 10 tahun dan ini adalah pertama kali dalam hidup saya. Saya belum pernah melihat seorang Kristiani dimakamkan di pemakaman Muslim. Tapi karena sedang perang kami tidak punya pilihan selain menguburkannya di sini, kata Ihsan Al Natour, seorang pekerja di pemakaman Tal Al Sultan, dikutip dari Reuters, Selasa (9/4/2024).

Dia menambahkan, Pemakaman Tal Al Sultan menerima jenazah seorang pria Kristen bernama Hani Suheil Abu Dawood. Itu pun keluarga tak bisa mengadakan upacara pemakaman yang layak.

Jadi kami telah menguburkannya di sini, di pemakaman Tal Al Sultan. Kami tidak membeda-bedakan antara Muslim atau Kristen di sini, ujarnya.

Bekerja sama antara umat Islam dan Kristen bukan hal yang aneh di Gaza. Toleransi yang ditunjukkan umat antar-beragama di Gaza kerap luput dari perhatian komunitas internasional. Ini karena Gaza selalu diidentikkan dengan kelompok garis keras para pejuang Gaza.

Saya harus menjaganya karena dia beragama Kristen. Kita harus melindungi ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Dia adalah seorang manusia, kami menghormati manusia dan menghargai kemanusiaan dan kami mencintai setiap orang di muka bumi. Bukan sifat kami sebagai umat Islam untuk membenci kemanusiaan, kata Al Natour.

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 33.000 orang, sebagian besar warga sipil. Beberapa orang kehilangan seluruh anggota keluarganya.

Sebagian besar wilayah pesisir pantai Gaza yang berharapan dengan Laut Merah telah berubah menjadi gurun. Bangunan-bangunan di sana berubah menjadi puing-puing dan debu. Rumah sakit yang rusak parah tidak bisa lagi menampung jenazah, sehingga ditelantarkan di lantai dan halaman.

Topik Menarik