KISAH SUKSES : Moorissa Tjokro, Wanita Hebat Indonesia di Balik Kesuksesan Teknologi Autopilot Tesla

Berita Utama | serpong.inews.id | Senin, 8 April 2024 - 06:10

MOORISSA TJOKRO adalah perempuan hebat Indonesia di balik kesuksesan teknologi autopilot mobil listrik Tesla. Bagaimana perjalanan karier dan profil Moorissa Tjokro?

Dilansir dari akun Instagram @belakang_kelas, Moorissa Tjokro yang lebih akrab dipanggil dengan nama depan Morisa, seorang insinyur wanita yang berasal dari Malang.

Saat ini, Morisa bekerja sebagai senior system engineer di Cruise, sebuah perusahaan mobil listrik di Amerika Serikat (AS).

Autopilot Software Engineer

Sebelumnya, Morisa juga pernah bekerja sebagai Autopilot Software Engineer di Tesla, perusahaan milik Elon Musk, di mana turut berperan dalam pengembangan teknologi mobil listrik tersebut.

Pekerjaan Morisa melibatkan pengembangan dalam bidang komputer vision dan sistem swakemudi. Teknologi yang dikembangkannya memungkinkan sistem autopilot untuk mengontrol mobil tanpa perlu campur tangan pengemudi dalam menekan rem dan gas, serta menggerakkan kemudi atau mengubah transmisi.

Erdogan Sebut Kejahatan Israel Sudah Melebihi Adolf Hitler

Sebagai perempuan yang memiliki prestasi gemilang, Morisa menempuh pendidikan dari SD hingga SMP di Malang, Jawa Timur, sebelummelanjutkan pendidikan di SMA Pelita Harapan.

Setelah lulus SMA, beliau mendapatkan beasiswa dari Wilson and Shanon Technology untuk melanjutkan pendidikan D3 di bidang sains di Seattle Central College.

Kemudian, Morisa melanjutkan pendidikan S1 jurusan Teknik Industri dan Statistik di Georgia Institute of Technology, AS, di mana beliau lulus dengan predikat summa cum laude dan menjadi lulusan termuda serta insinyur perempuan terbaik di Georgia Tech.

Morisa kemudian melanjutkan pendidikan S2 jurusan data science di Columbia University, Amerika Serikat.

Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman kerja sebagai Machine Learning Researcher di Badan Antariksa Amerika, NASA, serta sebagai Advokat Humanitarian untuk PBB. Dan, menjadi relawan untuk mengajar ilmu data science di berbagai negara. (*)