Benarkah Yoko Ono Nasehati John Lennon soal Heroin? Terungkap di Buku All You Need Is Love

Benarkah Yoko Ono Nasehati John Lennon soal Heroin? Terungkap di Buku All You Need Is Love

Berita Utama | sindonews | Senin, 8 April 2024 - 05:30
share

JAKARTA - Yoko Ono diduga menasihati John Lennon tentang penggunaan heroin. Hal ini terungkap dalam buku sejarah lisan baru tentang The Beatles, All You Need Is Love.

The Sunday Times menerbitkan kutipan dari All You Need Is Love, yang mencakup wawancara dari awal 1980-an dengan Paul McCartney, George Harrison, Ringo Starr dan orang lain yang dekat dengan The Beatles .

Dalam sebuah wawancara dari buku tersebut, istri Ono dan John Lennon yang berusia 91 tahun, diduga menyatakan bahwa dia memberikan nasihat kepada Lennon tentang penggunaan heroin dan membantah klaim yang menempatkan John pada H, yang dituduhkan Harrison padanya. Dia menekankan bahwa Lennon hanya mengonsumsi zat karena pilihannya.

Dikutip Times, Yoko Ono menyebutkan mencoba heroin untuk pertama kalinya di Paris, menggambarkan hal itu memberinya perasaan yang indah karena dia tidak merasa tidak enak badan. Dia berbagi pengalaman ini dengan John. Itu hanya sensasi yang menyenangkan, ujarnya.

Yoko Ono juga menyatakan bahwa John Lennon akan menanyakan tentang pengalamannya menggunakan narkoba, menunjukkan minatnya untuk mencobanya sendiri, menurut Times. Namun, dia mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah menyuntikkan obat tersebut.

Pada 1970, Lennon menggambarkan pertemuan pertamanya dengan heroin kepada Rolling Stone, dengan menyatakan bahwa itu 'tidak terlalu menyenangkan' dan dia menahan diri untuk tidak menyuntiknya.

Kami sesekali mengendus-endus saat kami kesakitan, kata Lennon.

"Kami menghadapi kritik keras dari semua orang, terutama Yoko. Misalnya, Peter Brown di kantor kamijangan ragu untuk menyertakan inisetelah enam bulan, dia menjabat tangan saya saat melihat saya, tetapi bahkan tidak mengakui Yoko. Hal semacam ini pengobatannya konstan," tutur dia lagi.

"Kami berada dalam tekanan yang sangat besar sehingga kami merasa harus mengambil tindakan. Itulah yang terjadi," lanjut John Lennon.

Lennon menjelaskan jika mereka mencoba H karena tekanan dari The Beatles dan lainnya. Namun kami berhasil mengatasinya," ucapnya.

Buku All You Need Is Love mengungkap wawasan dari mantan anggota lingkaran dalam Beatles Peter Brown dan penulis Steven Gaines.

Awalnya, mereka mewawancarai anggota kelompok untuk buku The Love You Make pada 1983. Namun, band ini tidak menyukai buku pertamanya, dengan The Times melaporkan bahwa Paul dan Linda McCartney merobeknya dan membakarnya halaman demi halaman.

Berdasarkan transkrip wawancara asli tersebut, sejarah lisan baru mengungkap konflik di antara lingkaran dalam The Beatles, bubarnya band dan peristiwa penting lainnya.

Di salah satu bagian, Starr, 83, berbicara tentang kesadarannya bahwa sudah waktunya bagi The Beatles untuk bubar. Kutipan lain diduga menyebutkan Paul McCartney, 81, yang menyamakan grup tersebut dengan tim sepak bola, mengatakan, "Anda tidak ingin melihat ayam di tengah-tengah tim."

Paul McCartney membahas masa perubahan dalam sejarah The Beatles ketika Lennon mulai membawa Ono ke sesi studio selama serial McCartney: A Life in Lyrics di iHeartPodcasts. Dia menyebutkan bahwa "apa pun yang mengganggu kami akan mengganggu" proses rekaman.

Kami toleransi tanpa membuat keributan. Tapi sejujurnya, tak satu pun dari kami yang menghargainya. Itu mengganggu rutinitas kami. Kami punya cara kerja sendiri, hanya berempat bersama George Martin. Begitulah yang selalu kami lakukan. Karena kami tidak konfrontatif, kami terus perasaan kita pada diri kita sendiri dan melanjutkannya," tuturnya.

All You Need Is Love yang sangat dinantikan, yang digambarkan sebagai sejarah lisan inovatif dari salah satu grup musik paling ikonik yang pernah ada dan akan dirilis pada 9 April oleh Macmillan.

Topik Menarik