Kisah Gajah Mada dengan Sumpah Palapa, Sempat Dianggap Omong Kosong

Kisah Gajah Mada dengan Sumpah Palapa, Sempat Dianggap Omong Kosong

Berita Utama | okezone | Jum'at, 29 Maret 2024 - 05:05
share

JAKARTA - Gajah Mada, sosok legendaris yang dikenal luas karena kepemimpinan dan kecerdikannya yang luar biasa. Sebagai pemimpin Kerajaan Majapahit, reputasinya menjadikan Majapahit sebagai kekuatan yang dihormati di seluruh Nusantara.

Dalam Kakawin Negarakertagama, Gajah Mada disebut sebagai sosok yang memiliki sifat "wiksaneng", yang artinya cerdas, bijaksana, dan berpengalaman. Penjelasan ini juga didukung oleh penelitian Enung Nurhayati dalam bukunya yang berjudul "Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan".

Gajah Mada dianggap sebagai pemimpin yang sangat mahir dalam diplomasi dan strategi. Kemampuannya dalam mengonsolidasikan dan berdiplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara membuatnya dihormati dan ditakuti.

Contoh keberhasilannya adalah saat menghadapi Bali dengan strategi perang yang cerdas. Keahlian Gajah Mada dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan tertentu, seperti misi Persatuan Nusantara, menjadikan Majapahit sebagai kekuatan dominan di Jawa.

Namun, ambisi Gajah Mada untuk menaklukkan wilayah-wilayah atau pulau-pulau di luar Majapahit, sebagaimana tertuang dalam Sumpah Palapa, tidak selalu diterima dengan baik oleh pejabat Majapahit. Mereka meragukan kebijakannya dan menganggapnya tidak realistis alias omong kosong.

Bahkan, di antara mereka yang ditumpas Gajah Mada adalah para Ra Kembar dan Ra Banyak yang awalnya menertawakannya. Meski demikian, Gajah Mada tetap kukuh pada pendiriannya.

Topik Menarik