Apa Itu Qunutan? Tradisi Ketupat yang Tak Lekang Dimakan Zaman Saat Ramadan

Apa Itu Qunutan? Tradisi Ketupat yang Tak Lekang Dimakan Zaman Saat Ramadan

Berita Utama | pandeglang.inews.id | Senin, 25 Maret 2024 - 00:15
share

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Tak terasa besok umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan hari ke-15 yang identik dengan Qunutan. Qunutan adalah tradisi yang tak lekang dimakan zaman saat bulan Ramadan, dimana ada tradisi masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Jawa, menyantap ketupat pada pertengahan bulan Ramadan.

Ketupat yang telah dimasak dibawa ke masjid menjelang waktu magrib. Setelah buka puasa dan shalat magrib berjamaah, ketupat dibagikan kepada jemaah untuk saling mencicipi masakan buatan tetangga.

Tradisi ini melambangkan rasa syukur umat Islam karena telah berhasil menjalani setengah dari Ramadan. Selain itu, Qunutan juga menjadi waktu untuk berbagi makanan dan berkumpul di masjid atau mushola pada malam hari.

Tradisi Qunutan juga melibatkan membaca doa qunut saat shalat tarawih, yang dipercaya dapat menolak bala (musibah). Tradisi ini juga menandakan kedekatan malam Lailatul Qadar, malam yang sangat penting dalam bulan Ramadan.

Selain itu, Qunutan juga menandakan kedekatan malam Lailatul Qadar, malam yang sangat penting dalam bulan Ramadan. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap dijalankan oleh umat Islam sebagai bagian dari ibadah dan penghayatan spiritual selama bulan suci Ramadan.

Di Pandeglang sendiri Qunutan identik dengan tradisi Ngupat dan Ngalepet adalah praktik berbagi makanan yang telah ada sejak zaman Kesultanan Demak pada tahun 1524, Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Ini merupakan tradisi makan bersama menggunakan ketupat (ngupat) dan lepet (ngalepet) yang dilakukan pada malam ke-15 bulan Ramadan.

Ketupat dan lepet yang sudah matang biasanya diarak ke masjid atau musholla menjelang waktu berbuka puasa pada tanggal 15 Ramadan. Setelah berbuka puasa dan melaksanakan shalat magrib berjamaah, ketupat dan lepet tersebut dibagikan kepada jemaah agar mereka dapat mencicipi masakan buatan tetangga secara acak.

Topik Menarik