Sambut Bonus Demografi, Menkes: Indonesia Harus Jadi Negara Maju

Sambut Bonus Demografi, Menkes: Indonesia Harus Jadi Negara Maju

Berita Utama | okezone | Minggu, 24 Maret 2024 - 00:30
share

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya pemanfaatan bonus demografi dalam target Indonesia Emas 2045. Jika tak bisa memanfaatkan bonus demografi, maka Indonesia tak akan menjadi negara maju.

Hal itu disampaikan Budi Gunadi dalam Kick off Indonesia Future Network. Awalnya Budi Gunadi mengingatkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Indonesia Emas.

"Pak Presiden sudah mengingatkan agar Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahun 2045. Itu artinya, Indonesia harus menjadi negara maju," kata Budi Gunardi di Kantor Staf Presiden, Jumat (22/3/2024).

Menurut Budi Gunadi, pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) bisa tembus hingga US$13 ribu saat terjadi bonus demografi. Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas).

"Kenapa kesehatan itu penting bagi sebuah negara, karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang bisa menembus ke angka 13 ribu GNI per kapita, itu terjadi saat-saat yang spesifik. Yaitu saat bonus demografi," katanya.

Jika sebuah negara gagal memanfaatkan bonus demografi, maka negara tersebut akan terjebak di negara menengah.

"Dan negara yang gagal GNI 13 ribu di saat bonus demografi, atau lima tahun sesudahnya, Itu akan selamanya di negara menengah, atau middle income trap, terjebak dia karena tak ada momentum lagi," katanya.

Indonesia Future Network adalah forum ekslusif untuk mempertemukan potential leaders yang telah menempatkan posisi middle-top manament di lintas sektor dengan para menteri terkait untuk memastikan legasi Presiden Jokowi menjadi pondasi inovasi bagi stakeholder masa depan menuju Indonesia Emas 2045.

Perserta IFN dipilih melalui proses kurasi ketat (talent scouting) oleh tim Kantor Staf Presiden dengan memproyeksi para talenta terkait kualitas yang istimewa, reputasi dan potensi menjadi pionir di 5-10 tahun mendatang untuk memimpin di sektor strategis mereka masing-masing

IFN merupakan program kolaborasi dari Kantor Staf Presiden, Kemenpora, Bappenas, Perkumpulan Warga Muda, Pijar Foundation, Huawei dan Privy.

Acara kick off dilaksanakan di Bina Graha komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/3). Dalam acara itu, hadir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Menpora Dito Ariotedjo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Deputi Bappenas Amich Alhumami.

Topik Menarik