Ironi, Pelaku Penembakan di Rusia Ngaku Dibayar Rp85 Juta untuk Beraksi

Ironi, Pelaku Penembakan di Rusia Ngaku Dibayar Rp85 Juta untuk Beraksi

Berita Utama | inews | Sabtu, 23 Maret 2024 - 22:57
share

MOSKOW, iNews.id - Video interogasi seorang yang diduga kuat pelaku penembakan konser musik di Crocus City Hall, Moskow, Rusia, dirilis ke media sosial. Sebelumnya para pelaku ditangkap oleh agen dinas keamanan FSB dalam perburuan selama Sabtu dini hari hingga pagi.

Pemimpin redaksi media pemerintah Rusia RT dan kelompok media Rossiya Segodnya, Margarita Simonyan, mengunggah rekaman video berdurasi 3 menit 2 detik di Telegram.

Dalam video tampak, tangan pria yang mengenakan kaos abu-abu itu diborgol ke belakang kemudian ditengkurapkan dengan posisi leher di atas sepatu tentara Rusia.

Kondisinya masih tampak baik, meski tentara Rusia berkali-kali menjabak rambutnya. Di sekeliling pria itu tampat penjagaan berlapis.

Di situ terjadi dialog di mana pelaku yang tak disebutkan identitasnya itu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tentara. Dia mengatakan motif serangan itu karena imbalan uang.

"Saya menembak banyak orang di Crocus untuk mendapatkan uang," kata pria itu dalam bahasa Rusia yang terbata-bata.

Setelah itu dia diangkat dan diposisikan duduk berlutut sambil terus menjawab pertanyaan tentara yang menangkapnya.

Pada awalnya, pria itu mengaku dijanjikan bayaran 500.000 rubel atau sekitar Rp85,6 juta namun baru setengah yang sudah ditransfer ke rekeningnya. Setelah itu dia mengubah keterangan bahwa dijanjikan bayaran 1 juta rubel.

Dia mengatakan, sebulan lalu dihubungi melalui telegram oleh orang yang tidak disebutkan identitasnya. Orang itu yang juga membekali para pelaku dengan senjata.

Pria itu memutuskan untuk menerima tawaran melakukan serangan setelah berbicara dengan seorang penceramah. Dia kemudian diperintahkan untuk membunuh semua di tempat konser berlangsung.

Lebih lanjut dia mengaku sudah masuk Rusia sejak 4 Maret dari Turki.

"Di sana (Turki) ... dokumen-dokumen saya sudah habis masa berlaku kemudian melintasi perbatasan di sini," ujarnya.

Simonyan juga merilis satu video lagi yang menunjukkan pelaku lain. Pria itu berbicara dengan bahasa Tajikistan.

Dinas keamanan FSB menangkap 11 orang terkait serangan itu, empat di antaranya adalah pelaku penembakan di lokasi. Keempatnya ditangkap di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina dalam waktu terpisah.

Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein sebelumnya mengatakan di akun Telegram, sempat terjadi pengejaran terhadap pelaku yang kabur menggunakan mobil Renault putih.

Dalam pengejaran disertai baku tembak, mobil para pelaku terbalik. Satu orang ditangkap di lokasi kejadian dan yang lainnya sempat kabur ke hutan namun dibekuk tak lama kemudian.

Saat pengejaran, tembakan dilepaskan lalu mobil terbalik. Satu teroris diamankan di tempat, sisanya kabur ke hutan. Dari hasil penggeledahan, tersangka kedua ditemukan dan ditahan sekitar pukul 03.50 waktu setempat. sedangkan yang lainnya kabur, kata Khinshtein.

Hasil penggeledahan di dalam mobil ditemukan pistol, magasin senapan serbu, serta paspor Tajikistan.

Topik Menarik