Polisi Berhasil Tangkap Warga Serang Banten Penginjak Al-Qur'an yang Viral di Medsos

Polisi Berhasil Tangkap Warga Serang Banten Penginjak Al-Qur'an yang Viral di Medsos

Berita Utama | banten.inews.id | Sabtu, 23 Maret 2024 - 21:57
share

SERANG, iNewsBanten - DS (19) warga Lingkungan Rau Barat, RT 04 RW 11, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten diamankan pihak kepolisian Polresta Serang Kota, Jumat (22/3/2024).

Usut punya usut, dia merupakan terduga pelaku penistaan agama yang di mana videonya beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut memperlihatkan seorang menginjak-injak kitab suci Alquran.

Kapolresta Serang Kota, Kombes Sofwan Hermanto mengatakan, pelaku diamankan setelah video dugaan penistaan agama yang dilakukannya beredar luas di media sosial.

Berkat kekompakan masyarakat, lanjut Sofwan, warga menyerahkan terduga pelaku yang diketahui hanya mengenyam pendidikan sampai dengan kelas 4 Sekolah Dasar (SD) ke Polsek Serang.

"Dasar kami melakukan penangkapan, karena kami melakukan penyelidikan dari video yang beredar. Kemudian kami memeriksa saksi dan terduga berinisial D," kata Sofwan saat konferensi pers di Mapolresta Serang Kota.

Saat ini, lanjut Sofwan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku D. Pasalnya keterangan D sangat dibutuhkan untuk membongkar akun telegram yang menjadi tempat saling lempar foto maupun video berbau penistaan agama.

"Hasil interogasi bahwa yang bersangkutan berinisial D bermula berkenalan dengan N alias A, tiga bulan yang lalu melalui medsos Facebook. Dan percakapan medos Facebook D diminta nomor WhatsApp untuk komunikasi, yang bersangkutan komunikasi japri melalui chat dengan N alias A, dia mengajak untuk bergabung di grup telegram," tuturnya.

"Kemudian dia (D-red) menanyakan grup itu isinya apa, disampaikan oleh A di grup telegram hanya bertugas berperan untuk memanas manasi, mengomentari setiap hal yang saya posting," tambah dia.

Lebih jauh Sofwan menegaskan bahwa sampai saat ini umat Islam, Kristen maupun Katolik masih tetap rukun dan guyub. "Kami duduk bersama dengan ulama dan pendeta, memberikan kesan, bahwa dengan kejadian ini, umat Islam, Katolik dan Kristen tetap guyub, rukun dan berdampingan," katanya.

Topik Menarik