Gegara Utang Rp10 ribu, Dua Santri Siksa Adik Kelas Hingga Tewas

Gegara Utang Rp10 ribu, Dua Santri Siksa Adik Kelas Hingga Tewas

Berita Utama | okezone | Sabtu, 23 Maret 2024 - 18:23
share

TEBO - Usai santer di beritakan dan juga viral di media sosial bahkan sampai turun tangan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea akhirnya drama yang begitu tragis kematian yang diduga di tutup- tutupi oleh pengasuh Ponpes Raudhatul Mujawwidin atas meninggalnya santri yang bernama Airul Harahap berusia 13 tahun kini mendapatkan fakta yang cukup terang oleh Polres Tebo. Jambi.

Rekonstruksi dilakukan Juma'at (22/3/2024) di atas Asrama tempat penjemuran kain Ponpes Raudhatul Mujawwidin yang tak lain ialah kantor Utama Ponpes tersebut.

Dari hasil Penyidikan dan Penyelidikan serta olah TKP akhirnya Polres Tebo Polda Jambi menyimpulkan bahwa korban Airul Harahap meninggal dunia (MD) akibat dianiaya dua terduga pelaku yang tak lain kaka kelas III MTS yang berinisial A (15) dan R (14) menggunakan benda tumpul, kedua terduga pelaku yang juga di bawah umur berasal dari Betung Berdarah Kabupaten Tebo dan Kuamang Kuning Kabupaten Bungo, Jambi.

Motif kejadian perencanaan pembunuhan bermula pada (4/10/2023) lalu berkisar 14.50 WIB atas dasar sakit hati akibat ditagih hutang Rp. 10 ribu yang dipinjam terduga pelaku pada saat main bola, ketika ditanya pelaku langsung menendang tubuh korban hingga tersungkur.

Lalu pada hari berikutnya kedua santri mulai merencanakan niat penganiayaan untuk meminta santri lainnya agar membawa Korban Airul Harahap naik ke atas atap Ponpes Raudhatul Mujawwidin, korban Airul Harap mengikuti permintaan rekan satu asramanya itu.

Sesampainya di atas pelaku A yang menunggu terlebih dulu di atas langsung memukul kepala korban dengan kayu hingga korban tersungkur ke lantai. Setelah tersungkur leher korban di injak sampai tak bergerak.

Takut di sangka membunuh akhirnya terduga pelaku berinisiatif membuat drama kalau korban mati tersengat arus listrik dengan meletakan tubuh korban yang sudah meninggal itu di atas besi hingga di sangkutkan ke kabel.

Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan membenarkan jika pihaknya menemukan titik terang terkait meninggalnya santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin.

Kendati demikian, pihak Kepolisian Polres Tebo saat ini terus melakukan pendalaman dari para saksi yang di periksa di Polsek Rimbo Bujang.

Topik Menarik