Hari Down Syndrome Sedunia, Akhiri Stereotip. Ciptakan Situasi lnklusif di Lingkungan Sekolah

Hari Down Syndrome Sedunia, Akhiri Stereotip. Ciptakan Situasi lnklusif di Lingkungan Sekolah

Berita Utama | banten.inews.id | Jum'at, 22 Maret 2024 - 01:30
share

PANDEGLANG , iNewsBanten - Setiap tanggal 21 Maret, diperingati Hari Down Syndrome Sedunia. Tahun ini, World Down Syndrome Day (WDSD) mengangkat tema End The Stereotypes, atau akhiri stereotip. Peringatan ini, menjadi momentum untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, bahwa kita adalah masyarakat yang beragam. Dengan demikian, keberadaan disabilitas bukan hambatan, menerima keberadaan down syndrome merupakan bagian dari masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial, dan menjadi bagian dari kita semua.

Hal itu agar pengidap down syndrome, mendapatkan hak yang sama. Salah satunya hak mendapatkan pendidikan. Karena sarana pendidikan merupakan bagian penting dalam perkembangan kehidupan. Salah satunya SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang yang berada di Komplek Stadion Badak, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang ini, yang menyediakan layanan pendidikan gratis bagi anak down syndrome dan anak disabilitas umumnya.

Melalui sekolah ini, pengidap down syndrome akan diarahkan pada salah satu keterampilan, berdasarkan minat dari tiap-tiap siswanya. Hal ini, agar anak down syndrome dapat tampil percaya diri dengan segala kemampuan yang dimiliki, sebagai bekal untuk bisa mandiri menghidupi kehidupannya, tanpa ketergantungan pada orang lain.

"Sekolah tentunya harus menghadirkan situasi yang inklusif, dan bagaimana caranya agar sekolah itu, termasuk semua warga sekolahnya suportif terhadap keberadaan mereka. Karena anak down syndrome, sama seperti anak-anak pada umumnya, mereka memiliki minat, memiliki bakat, dan memiliki kompetensi yang sama" ucap Agung Dani, Kepala Sekolah SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang.

Hadirnya sekolah untuk anak down syndrome, mengajarkan mereka agar mampu berdampingan dengan yang lain, anak juga diajarkan terbiasa dengan lingkungan juga orang-orang baru. Dan tidak kalah penting, dukungan dari orang tua, untuk terus mendorong pertumbuhan anak.

Begitupun yang disampaikan Dirham Gumawang, Kepala Perpustakaan SKh 01 Pandeglang. Ia berharap anak down syndrome dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, sehingga tercipta masyarakat yang inklusif.

Selain itu, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan, agar dimasa depan pemerintah dapat menyiapkan lapangan pekerjaan yang sekiranya tepat untuk pengidap down syndrome, berdasarkan kemampuan atau keterampilan yang dimilikinya.

Topik Menarik