Vladimir Putin Klaim Kemenangan Telak di Pilpres Rusia, Dihujat Habis-habisan di Luar Negeri

Vladimir Putin Klaim Kemenangan Telak di Pilpres Rusia, Dihujat Habis-habisan di Luar Negeri

Berita Utama | okezone | Selasa, 19 Maret 2024 - 07:30
share

RUSIA - Vladimir Putin selalu mengklaim masa jabatannya yang kelima sebagai presiden dengan kemenangan telak. Mengapa? Karena dia melawan tiga kandidat lainnya yang semuanya mendapat persetujuan dari Kremlin .

Namun ketika para pejabat pemilu mengatakan hasil pemilu memberinya lebih dari 87 suara, dia mengatakan demokrasi Rusia lebih transparan dibandingkan demokrasi di negara-negara Barat.

Faktanya, tidak ada kandidat oposisi yang kredibel yang diizinkan untuk mencalonkan diri.

Pendukung kritikus Putin yang meninggal, Alexei Navalny, memang melakukan protes simbolis.

Inisiatif Siang Melawan Putin yang mereka lakukan menyebabkan antrean panjang pemilih terjadi di kota-kota Rusia termasuk Moskow dan St. Petersburg serta di luar banyak kedutaan besar di luar negeri, namun hal ini tidak akan pernah berdampak pada hasil pemilu.

Kelompok pemantau OVD-Info mengatakan setidaknya 80 warga Rusia ditangkap. Hal ini membuat tidak terulangnya serangan sporadis di beberapa TPS seperti yang terjadi pada Jumat (15/3/2024).

Negara-negara Barat mengutuk pemungutan suara tersebut karena dianggap tidak bebas dan tidak adil.

Jerman menyebutnya sebagai "pemilihan semu" di bawah pemerintahan otoriter yang bergantung pada sensor, penindasan, dan kekerasan.

Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengutuk penyelenggaraan pemilu ilegal di wilayah Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan diktator Rusia sedang melakukan simulasi pemilu.

Sekutu Navalny, Leonid Volkov, yang dipukuli dengan kejam dengan palu daging di pengasingan di Lituania pada pekan lalu, mengatakan persentase yang diberikan untuk Putin, tentu saja, tidak ada hubungannya sedikit pun dengan kenyataan.

Adapun warga Rusia mempunyai waktu tiga hari untuk memilih dan masyarakat di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina memiliki waktu lebih lama lagi, sebagai upaya untuk membujuk warga agar ikut ambil bagian.

Seorang pejabat komisi pemilihan umum dilaporkan tewas di kota Berdyansk yang diduduki pada Minggu (17/3/2024) dan penduduk berbicara tentang kolaborator pro-Rusia yang pergi dari rumah ke rumah dengan membawa kotak suara ditemani oleh tentara bersenjata.

Namun di saluran TV pemerintah yang dikontrol ketat di Rusia, hasil ini dipuji sebagai sebuah kemenangan.

Topik Menarik