Fakta-Fakta Fenomena Penurunan Tanah Jadi Penyebab Banjir di Kota Semarang

Fakta-Fakta Fenomena Penurunan Tanah Jadi Penyebab Banjir di Kota Semarang

Berita Utama | semarang.inews.id | Selasa, 19 Maret 2024 - 06:30
share

JAKARTA, iNewsSemarang.id Banjir sempat mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah pada Rabu malam (13/3) hingga Jumat (15/3). Bahkan hingga hari ini, sejumlah wilayah di Kaligawe-Genuk masih terendam banjir.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan faktor utama banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dia menyebut fenomena penurunan tanah menjadi salah satu penyebabnya.

Berikut fakta-fakta fenomena penurunan tanah jadi salah satu penyebab banjir di Kota Semarang:

1. Daratan Lebih Rendah dari Permukaan Laut
Suharyanto mengatakan, Senin (18/3/2024), menurut hasil analisa Badan Geologi, hal itu disebabkan karena wilayah tersebut berada di bawah permukaan laut. Artinya daratannya lebih rendah dari permukaan laut karena dipengaruhi fenomena penurunan tanah atau land subsidence, kata Suharyanto dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

2. Air Tak Bisa Keluar Sendiri
Ketika daerah itu tergenang air, lanjutnya, maka satu-satunya solusi adalah menyedot genangan menggunakan bantuan pompa. Ini kan lebih rendah dari laut. Tentu saja kalau dibiarkan kan tidak bisa airnya keluar sendiri. Harus disedot menggunakan pompa, ucap dia.
Suharyanto pun telah melakukan peninjauan operasional pompa penyedot air yang disiagakan untuk menguras genangan banjir di wilayah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

3. Langganan Banjir
Kelurahan Trimulyo menjadi wilayah yang hingga hari ini masih tergenang banjir akibat dampak cuaca ekstrem sejak Rabu (13/3), sementara wilayah lain sudah surut dan tidak ada lagi genangan air.
Menurut masyarakat setempat yang juga dikonfirmasi oleh BPBD Kota Semarang, wilayah Kelurahan Trimulyo memang sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Jika sudah banjir, maka genangan air akan lama surut.

4. Maksimalkan Pompa Air
Kepala BNPB yang didampingi Wali Kota Semarang, Havearita Gunaryati, Dandim 0733/Kota Semarang, Kolonel Inf. Rahmad Saerodin dan Kapolresta Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar menaiki perahu karet karena memang lokasinya masih tergenang banjir.
Sesampainya di lokasi, Suharyanto beserta rombongan melihat bagaimana pompa air milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) itu dapat dioperasikan secara maksimal. Melihat pengoperasian pompa tersebut, Kepala BNPB memberikan apresiasi atas sinergi yang baik antar lintas instansi dalam upaya menanggulangi bencana banjir secara bersama-sama.
Saya kira ini sudah bagus ya. Artinya sinergi lintas instansi dalam upaya penanggulangan bencana sudah kita lihat dapat bersinergi dengan baik, ujarnya.


Topik Menarik