Wujudkan Mimpi Masa Remaja, Kakek 73 Tahun Beli Pesawat Bekas Rp1,5 Milar dan Tinggal di Sana

Wujudkan Mimpi Masa Remaja, Kakek 73 Tahun Beli Pesawat Bekas Rp1,5 Milar dan Tinggal di Sana

Berita Utama | cirebon.inews.id | Kamis, 22 Februari 2024 - 12:00
share

OREGON, iNewsCirebon.id - Seorang pria berusia 73 tahun bernama Bruce Campbell memilih untuk tinggal di sebuah pesawat yang ia beli dengan harga 100.000 dolar AS, atau jika dihitung dengan kurs rupiah, sekitar Rp1,5 miliar.

Seorang teknisi listrik menyatakan bahwa keinginannya untuk tinggal di pesawat dimulai ketika ia berusia 15 tahun, setelah melihat tempat penyimpanan pesawat yang sudah tidak terpakai di televisi. Sejak itu, ia bercita-cita untuk tinggal di dalam pesawat.

Pada awal 1970-an, Campbell membeli sebidang tanah seluas 10 hektar di Hillsboro, pinggiran kota Portland, Oregon, dengan harga 25.800 dolar AS.

Pada tahun 1999, dia memutuskan untuk mewujudkan impian masa remajanya itu dengan menyewa sebuah perusahaan untuk mencarikan pesawat. Setelah berbulan-bulan pencarian, perusahaan tersebut menemukan sebuah pesawat jet Boeing 727 dengan luas 1.066 kaki persegi dan berat 70.000 pon, mampu menampung 200 penumpang.

Pesawat tersebut berasal dari Yunani dan memiliki sejarah terkait Amerika, karena digunakan untuk mengangkut jenazah pemilik maskapai Aristoteles Onassis pada tahun 1975. Onassis, yang berdarah Yunani-Argentina, adalah mantan suami Jacqueline Kennedy Onassis, mantan Ibu Negara Amerika Serikat.

Bruce Campbell, seorang kakek berusia 73 tahun, hidup di dalam pesawat bekas yang dibelinya seharga Rp1,5 miliar.Pesawat yang diperoleh dengan harga 100.000 dolar AS itu kemudian diangkut dari Yunani ke Oregon.

Proses pengangkutan tersebut melibatkan menarik pesawat melalui jalan-jalan di pusat kota Hillsboro, dengan melepas mesin dan elemen lainnya sehingga pesawat tidak bisa terbang lagi. Total biaya pengangkutan dan pengubahan pesawat mencapai 120.000 dolar AS.

"Ketika tinggal dalam struktur seperti ini, saya merasa lebih puas dengan hidup saya. Bagi saya, yang menghargai keanggunan dan keindahan teknologi kedirgantaraan, ini adalah tempat yang bahagia untuk ditinggali," kata Campbell, seperti dilaporkan oleh CNBC Make It.

Ia menghabiskan sekitar 15.000 dolar AS dan 2 tahun untuk mengubah pesawat menjadi rumah. Campbell menambahkan fasilitas shower darurat, wastafel sementara, mesin cuci portabel, kulkas, dan rak makanan dari pesawat lain yang berfungsi sebagai dapurnya.

Sebagai pengganti kompor, ia menggunakan microwave dan oven pemanggang roti, meskipun jarang digunakannya.

"Sebenarnya saya seorang kutu buku dan tidak terlalu suka memasak, jadi area dapur ini cukup sederhana bagi saya," ujarnya.

Di samping area dapur, Campbell meletakkan sofa yang berfungsi ganda sebagai tempat tidur dan meja kerja.

Biaya bulanan untuk tinggal di pesawat tersebut mencapai 370 dolar AS, atau sekitar Rp5,8 juta, termasuk 220 dolar AS untuk pajak properti dan sekitar 100-250 dolar AS per bulan untuk listrik.

Saat ini, Campbell sedang berusaha memperbaiki sistem komputer lama dan sistem kelistrikan yang berbeda di pesawat. Ia juga mengizinkan orang untuk datang dan berkeliling di pesawatnya.

"Saya tidak menyesal memburu impian ini. Dari pengalaman saya dengan para tamu, saya percaya bahwa manusia akan menerima visi ini dengan antusiasme sehingga kita dapat memanfaatkan setiap pesawat jet yang sudah tidak aktif dengan baik," katanya.


Topik Menarik