Viral Video Tradisi Mengagetkan Bayi Berusia 9 Hari agar Tidak Kagetan, Dokter Spesialis Anak Ingatkan Bahayanya
JAKARTA, celebrities.id - Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi yang masih berusia beberapa hari, dikagetkan dengan pukulan di kasur oleh seorang nenek.
Usut punya usut, nenek yang diduga seorang dukun tersebut tengah menjalani sebuah ritual yang disebut-sebut merupakan salah satu tradisi di Jawa agar bayi tidak mudah kagetan.
Dalam video tersebut, terlihat sang bayi yang sebelumnya meringkuk tiba-tiba kaget dan spontan meregangkan kedua tangan dan kakinya saat sang nenek berkali-kali memukul sebuah baskom yang sudah dibungkus dengan kain di kasur tempat bayi itu diletakkan.
Tradisi orang Jawa, Dede baru umur 9 hari katanya biar ga kagetan, tulis sang perekam video melalui akun TikTok @tiyaarie, dikutip Minggu, (4/6/2023).
Video tersebut lantas viral dan banjir komentar dari warganet. Tidak sedikit dari mereka yang dibuat geram dan kasihan dengan bayi yang masih berusia 9 hari tersebut karena harus dikagetkan seperti itu.
Saya pas lihat langsung kaget, gak di gitukan jg bayiku dulu gak kagetan, tulis @em**.
Gw yang kaget malahan, kasian dedeknya, tulis akun @nap** diikuti emoji tangis.
Jadi inget bayi yg denger petasan itu,takut kenapa2 dede nya, tulis @wi**.
Di sana kayaknya masih jaman Majapahit, tulis @ged***.
Kasian tau. Padahal klo bayi kan emg wajar kalo suka kaget, tulis @el***.
Selain menjadi sorotan warganet, video ini juga turut mendapat perhatian dari dokter spesialis anak di RSIA Tumbuh Kembang di Depok, dr Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes.
Dokter Miza lantas mengomentari video tersebut dan memberi penjelasan dari sisi medis melalui video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @mizaafrizal.
Sekali lagi saya mohon maaf kalau memang itu tradisi. Tapi saya disini mau menjelaskan dari sisi medis, ujar dr. Miza.
Bayi baru lahir itu membawa refleks primitif yang ia bawa dari dia lahir. Salah satu dari refleks primitif itu adalah refleks moro, seperti di dalam video tersebut, refleks moro itu adalah tanda bahwa otak bayi tersebut normal, ujarnya lagi.
dr Miza juga menjelaskan, refleks moro merupakan hal normal yang terjadi pada bayi dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya di usia 4-5 bulan.
Refleks tersebut kemudian berubah menjadi jenis refleks lainnya, yakni berupa refleks kaget dengan hal-hal sepele seperti bunyi pintu, barang terjatuh dan lainnya.
dr Miza kembali menegaskan, selain merupakan kondisi yang normal terjadi pada bayi, refleks kaget pada bayi seharusnya justru jangan dihindari. Pasalnya, kondisi ini justru menjadi tanda bahwa sang bayi memiliki pendengaran dan otak yang normal.
dr Miza lantas membeberkan beberapa risiko buruk yang justru akan terjadi jika tradisi gebrak bayi seperti dalam video viral tersebut dilakukan, salah satunya yakni risiko kematian mendadak.
Itu resikonya cukup banyak. Jika dilihat dari bayi tersebut mendapatkan getaran yang cukup kencang dan mendadak, itu akan berisiko tinggi untuk terjadinya shaken baby syndrome, atau pendarahan di otak, katanya.
Kalau sudah pendarahan di otak, kemungkinannya akan terjadi kematian mendadak, atau bayinya selamat tapi punya cacat seumur hidup, ujarnya.










