Emosi Akibat Diselingkuhi! Mari Simak 6 Tips Cara Mengatasi Stres Anda

Emosi Akibat Diselingkuhi! Mari Simak 6 Tips Cara Mengatasi Stres Anda

Berita Utama | banten.inews.id | Sabtu, 20 April 2024 - 01:15
share

SERANG, iNewsBanten - Perselingkuhan merupakan salah satu masalah klasik dalam kehidupan yang memang tak ada habisnya, dan begitu menguras haru.

Selain mempengaruhi kualitas hubungan, perselingkuhan juga pastinya menimbulkan stres bagi korban Pengalaman menjadi korban perselingkuhan bisa mirip dengan post traumatic stress disorder (PTSD).

Istilah trauma perselingkuhan lebih dikenal dengan post infidelity stress disorder (PISD) atau gangguan stres pasca perselingkuhan. Lalu bagaimana cara menghilangkan stres pasca perselingkuhan?

Meski memberikan dampak emosional akibat perselingkuhan terasa berat, Anda tak perlu cemas dan berlarut-larut dalam kesedihan. Lebih baik lakukan beberapa cara untuk mengatasi stres akibat perselingkuhan ini. Menghimpun Mayo Clinic, Better Help, Psych Central dan Very Well Mind, Minggu (25/9/2022) yuk simak lima cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stres pasca perselingkuhan,

1. Me time dengan perawatan diri: Ini langkah pertama yang dapat dilakukan, yakni perawatan diri. Misalnya dengan makan makanan sehat, membatasi waktu penggunaan media sosial, dan tidur nyenyak dan berkualitas. Bisa juga mengikuti kelas olahraga kelompok, berjalan-jalan, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

2. Berbagi cerita: Luapkan kesedihan dengan mengunjungi profesional kesehatan mental, atau berbicara dengan teman atau keluarga. Hal tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi, merasakan, dan mengatasi emosi dan reaksi terhadap pengkhianatan. Mengalami sepenuhnya reaksi diri terhadap situasi adalah langkah pertama dan penting untuk menerimanya dan move on.

3.Sediakan waktu:Anda dapat menjadwalkan durasi waktu tertentu, agar fokus pada emosi. Selain itu, gunakan waktu secara terstruktur untuk merenungkan atau memproses situasi dan mengkalibrasi ulang. Ketika selesai, diri Anda akan menghormati dan menghargai batas tersebut untuk mengurus hal-hal lain yang juga membutuhkan waktu, fokus, dan perhatian. Contohnya, menyelesaikan pekerjaan atau mengurus diri sendiri.

4. Stop salahkan diri sendiri: Ingat, kita tidak dapat mengendalikan orang lain, dan tidak bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan pelaku. Pada akhirnya setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Cobalah untuk tidak mempermalukan atau menyalahkan diri sendiri ya!

5.Cari dukungan sosial: Hubungi teman, keluarga, dan psikolog untuk memberi stabilitas dan keamanan emosional. Jika ada, cari teman atau yang keluarga yang mungkin mengalami pengalaman serupa untuk mendapatkan dukungan. Penting juga untuk menjadwalkan keseimbangan sosial, contohnya bertemu teman dan keluarga, fisik (berolahraga), dan waktu pribadi yakni cukup tidur, meditasi, melakukan hobi, atau melakukan kegiatan santai lainnya.

6. Cobabangun kepercayaan: Saat sudah siap, mulai berlatih membangun kembali kepercayaan dengan diri sendiri dan orang lain. Anda dapat memulai secara internal, berlatih mendengar, serta mempercayai perasaan dan intuisi tentang orang lain dan situasi. Lalu alihkan fokus untuk membuka, memperbaiki, mengembangkan, atau memperdalam kepercayaan pada orang lain.

Topik Menarik