Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara
JAKARTA - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan pemesanan (booking) tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani. Pemesanan tiket hanya dapat dilakukan paling lambat pada 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA.
Kebijakan tersebut dilakukan seiring persiapan penutupan jalur destinasi wisata alam pendakian Gunung Rinjani serta penutupan buku akhir tahun 2025 Bendahara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dalam pengumuman bernomor PG.7/T.39/TU/KSA.04.01/B/12/2025, pihak TNGR juga menyampaikan bahwa aktivitas check in pendakian terakhir akan dilakukan pada 31 Desember 2025. Sementara itu, pengunjung yang telah memiliki tiket masuk tetap diperbolehkan melakukan pendakian sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket masing-masing. Penutupan sementara dilakukukan hingga 31 Maret 2026.
“Pemesanan tiket pada aplikasi eRinjani dilakukan paling lambat tanggal 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA dan aktivitas check in pendakian terakhir tanggal 31 Desember 2025,” demikian bunyi pengumuman resmi TNGR, seperti dikutip Kamis (25/12/2025).
Balai TNGR mengimbau para calon pendaki untuk memperhatikan ketentuan tersebut dan memastikan jadwal pendakian sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
Informasi lebih lanjut terkait pendakian Gunung Rinjani dapat diakses melalui situs resmi Taman Nasional Gunung Rinjani atau kanal media sosial resmi pengelola.
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini dikenal akan panorama alamnya yang memukau, seperti Danau Segara Anak dan Gunung Barujari yang berada di kawasan kaldera. Keindahan tersebut menjadikan Rinjani sebagai salah satu destinasi pendakian kelas dunia dengan jalur-jalur menantang, di antaranya Sembalun dan Senaru, sehingga pendakian membutuhkan kesiapan fisik dan mental, serta pendampingan pemandu profesional dan perlindungan asuransi. Aktivitas pendakian di kawasan ini dikelola oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).





