Planetarium Sempat Mati Suri 12 Tahun, Peminat Membeludak, Tiket Langsung Full
JAKARTA - Planetarium Jakarta yang sempat mati suri selama 12 tahun kini kembali dibuka. Antusiasme masyarakat pun langsung membeludak.
Seperti diketahui, Planetarium Jakarta menggratiskan tiket masuk khusus bagi pelajar. Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi pendamping.
Tiket masuk Planetarium digratiskan selama tiga bulan. Antusiasme pengunjung meningkat seiring dengan kalender akademik sekolah yang tengah memasuki masa libur. Selain itu, banyak orang tua yang juga menikmati libur dan cuti akhir tahun 2025.
(Teater Planetarium saat atraksi. Foto: IG Pramono Anung)
Berdasarkan penelusuran Okezone, tiket yang dapat dibeli melalui sistem pemesanan daring melalui akun media sosial Planetarium dan TIM Cikini telah habis terjual. Tiket dibuka hingga 26 Desember 2025, namun sudah tidak dapat dipesan hingga tanggal berikutnya.
“Tiket terbatas, kuota setiap pertunjukan juga terbatas. Tersedia dua kategori tiket, pilih sesuai kebutuhanmu!” demikian keterangan pihak Planetarium, seperti dikutip Kamis (25/12/2025).
Berdasarkan catatan, harga tiket pendamping ditetapkan sebesar Rp10.000. Tarif tersebut berlaku pada Desember 2025 hingga April 2026.
“Tiket gratis hanya untuk pelajar dan wajib membawa Kartu Jakarta Pelajar (KJP),” ujarnya.
Planetarium Jakarta didirikan pada tahun 1964 atas prakarsa Presiden Soekarno dan kemudian diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di lokasi ini juga tersedia ruang pameran benda-benda angkasa yang menampilkan berbagai foto beserta keterangan lengkap mengenai bentuk-bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi, serta pengenalan tokoh-tokoh di balik lahirnya teori tersebut.
Di ruang pameran tersebut, terdapat pula pajangan pakaian antariksa yang digunakan dalam penjelajahan luar angkasa, termasuk saat pendaratan di Bulan. Sejumlah peralatan pengamatan antariksa lainnya juga turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia atau citra ganda, Planetarium dan Observatorium Jakarta menyediakan sarana dan prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung. Fasilitas ini memungkinkan pengunjung menyaksikan berbagai fenomena alam, seperti gerhana Bulan, gerhana Matahari, kemunculan komet, dan peristiwa astronomi lainnya.
