Antisipasi Cuaca Buruk Nataru 2025-2026 Manajemen Risiko di Tempat Wisatawan Perlu Ditingkatkan

Antisipasi Cuaca Buruk Nataru 2025-2026 Manajemen Risiko di Tempat Wisatawan Perlu Ditingkatkan

Travel | okezone | Rabu, 17 Desember 2025 - 13:10
share

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjelaskan kesiapan lintas dalam menghadapi lonjakan pergerakan wisatawan selama libur Natal 2025. Begitui juga libur Tahun Baru 2026. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa guna memastikan periode libur akhir tahun berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan bagi masyarakat.

Ni Luh mengungkapkan, potensi pergerakan wisatawan pada Desember ini tergolong sangat besar. Berdasarkan proyeksi, jumlah wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai 1,5 juta kunjungan. 

Sementara itu, berdasakan hasil survei Kementerian Perhubungan ada sekitar 100 juta wisatawan nusantara yang rencananya akan melakukan perjalanan selama bulan Desember.

“Ketika perjalanan luar kota itu masuk dalam kategori berwisata, tentu ini menjadi perhatian serius bagi kami. Dengan angka yang sangat besar dan puncak di akhir Desember, Kementerian Pariwisata mendorong semua pihak untuk bersiap,” ujar Ni Luh, dikutip dari keterangannya, Rabu (17/12/2025). 

Ni Luh menilai, fokus utama persiapan Nataru tahun ini adalah aspek keamanan dan keselamatan wisatawan. Sebagai langkah konkret, Kemenpar telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Pariwisata yang ditujukan kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku pariwisata di seluruh Indonesia.

 

Melalui surat edaran tersebut, pemerintah daerah diminta melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, mulai dari asosiasi perhotelan dan restoran (PHRI), fasilitas kesehatan, PMI, Polri, BPBD, hingga Basarnas. 

Langkah ini dinilai penting mengingat prediksi BMKG yang menyebut curah hujan pada Desember cukup tinggi dan berpotensi memicu bencana di sejumlah destinasi.

“Kami menginstruksikan agar pemerintah daerah benar-benar siap, karena faktor cuaca juga harus diantisipasi dengan serius,” kata Ni Luh.

Selain itu, Kemenpar juga mendorong penerapan manajemen risiko di destinasi pariwisata, khususnya yang memiliki tingkat risiko tinggi. Pemerintah daerah diminta mengisi matriks pemetaan risiko yang telah disebarkan, sehingga dapa diketahui potensi kerawanan bencana sejak dini.

Ni Luh berharap, langkah-langkah ini dapat meminimalkan kejadian tidak diinginkan selama libur Nataru. 

“Mudah-mudahan di akhir tahun ini kita justru mendengar kabar baik dari wisatawan tentang pengalaman mereka,” tutupnya.

Topik Menarik