Menbud Tinjau Pameran Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903, Ruang Edukasi Sejarah

Menbud Tinjau Pameran Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903, Ruang Edukasi Sejarah

Travel | okezone | Selasa, 25 November 2025 - 17:49
share

BANDA ACEH – Kementerian Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I menyelenggarakan pameran bertajuk “Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903: Peristiwa, Budaya, Pengetahuan dan Semangat”. Acara yang berlangsung di Taman Gunongan, Banda Aceh ini merupakan ekshibisi yang lahir dari semangat juang para pahlawan terdahulu.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon berkesempatan untuk meninjau langsung pameran tersebut. Memulai peninjauan, Fadli menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pameran “Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903”.

Ia menyebutkan, pameran ini bukan sekadar media untuk mengekspresikan seni, namun juga sebagai ruang edukasi terkait sejarah para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Masyarakat Peduli Sejarah Aceh atau MAPESA Aceh yang telah menyelenggarakan pameran tentang Perang Aceh dengan artefak-artefak yang sangat mencerahkan. Pameran ini sangat berkualitas, terlihat dari narasi, storytelling yang runut, ditambah dengan artefak-artefak koleksi yang luar biasa,” ujarnya.

Lebih jauh, Fadli menjelaskan bahwa koleksi yang ditampilkan adalah refleksi dari kisah Perang Aceh yang sarat akan nilai patriotisme. Perang Aceh, lanjutnya, merupakan bentuk perlawanan atas penjajahan di Tanah Aceh. Peristiwa bersejarah tersebut dapat menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya untuk tidak pernah berhenti membela kedaulatan negara.

Ia menambahkan, “Di sinilah pentingnya menghidupkan sejarah dengan melihat langsung sehingga lebih menarik. Dari satu ruangan ini saja, kita bisa memahami secara kronologis bagaimana peristiwa peperangan Aceh. Ini bisa memberikan kesadaran bagi kita dari perspektif yang disebut Indonesia sentris.”

Ia turut berkeliling untuk melihat koleksi pameran “Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903”. Terdapat sejumlah koleksi yang menceritakan perjuangan para pahlawan dalam menghapus penjajahan di Tanah Aceh, di antaranya perkakas perang, dokumen-dokumen, serta manuskrip para ulama Aceh di masa lampau.

Pameran “Perang Aceh Melawan Penjajah Belanda 1873-1903: Peristiwa, Budaya, Pengetahuan dan Semangat” merupakan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dengan sejumlah lembaga, seperti Museum Pedir Aceh, Aceh Darussalam Academy dan Masyarakat Peduli Sejarah (Mapesa) Aceh.

Berlangsung pada 24-27 November 2025, ekshibisi ini mencoba merekonstruksi suasana Perang Aceh dengan latar Taman Gunongan yang memukau.

Turut hadir dalam peninjauan pameran, yakni Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal; Inspektur Kodam Iskandar Muda (Irdam IM), Brigjen TNI Yudi Yulistyanto; serta Ketua Mapesa Aceh, Mizuar Mahdi.

Sementara itu, turut hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Direktur Jenderal Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Staf Khusus Menteri bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayudha; Direktur Film, Musik dan Seni, Syaifullah Agam; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I, Piet Rusdi.

Mengakhiri peninjauan, Fadli Zon berharap pameran ini dapat menjadi ruang rekreasi sekaligus edukasi sejarah.

“Pameran ini menceritakan Perang Aceh, salah satu peperangan yang sangat heroik dari masyarakat Aceh melawan kolonial Belanda ketika itu. Dan Taman Gunongan sebagai lokasi pameran, juga mudah-mudahan bisa menjadi tempat aktivasi kebudayaan, khususnya kebudayaan Aceh,” katanya.

Topik Menarik