Soroti Pentingnya Zat Besi, MLA Kampanyekan Konsumsi Daging Merah
JAKARTA, iNews.id - Memasuki pekan kesadaran zat besi atau World Iron Awareness Week (WIAW), Meat and Livestock Australia (MLA) memperingatinya dengan mengkampanyekan dan mengedukasi kepada ibu-ibu dan masyarakat tentang betapa pentingnya pemenuhan zat besi untuk kesehatan. Hal ini diwujudkan dengan menggelar workshop di Silk Thai Restaurant Jakarta, Senin (13/10/2025).
Pada kesempatan tersebut, MLA Indonesia menyoroti dampak kekurangan zat besi terhadap kesehatan, pendidikan, dan produktivitas, sekaligus memperkenalkan daging merah Australia sebagai sumber zat besi heme yang berkualitas tinggi dan mudah diserap oleh tubuh.
Tubuh manusia menyerap zat besi heme dari produk hewani dua hingga tiga kali lebih baik dibandingkan zat besi non-heme dari tumbuhan, menjadikan daging merah sebagai sumber nutrisi yang sangat penting dalam menjaga kadar zat besi yang sehat.
Chief Representative MLA Indonesia Christian Haryanto menyampaikan, melalui acara , MLA Indonesia ingin turut berperan dalam memberikan edukasi kepada konsumen, khususnya para ibu, mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan zat besi setiap hari.
“Asupan zat besi yang tercukupi berperan besar dalam menjaga energi, produktivitas, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Daging merah Australia hadir sebagai solusi nutrisi yang tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga mendukung kesehatan dan ketahanan energi keluarga Indonesia,” ujarnya.
Kampanye ini juga meluruskan sejumlah mitos umum terkait konsumsi daging merah. Banyak yang mengira bahwa daging merah berbahaya bagi jantung atau bahwa zat besi dari tumbuhan sudah cukup, padahal faktanya, konsumsi daging merah dalam jumlah yang sesuai justru merupakan bagian dari pola makan sehat dan seimbang.
Daging Merah untuk Pemenuhan Zat Besi
MLA menekankan bahwa daging merah Australia merupakan pilihan nutrisi yang aman, bersih, dan berkualitas tinggi. Daging sapi Australia dihasilkan dari peternakan dengan sistem grass-fed, bebas hormon tambahan, memperhatikan kesejahteraan hewan, serta menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Proses produksi dan distribusinya juga mengikuti standar ketertelusuran yang ketat, memastikan keamanan dan kualitas hingga sampai ke tangan konsumen. Karena itu, bila memilih daging merah, pastikan untuk memilih yang terjamin mutu dan asal-usulnya.
Nutrisi yang terkandung dalam daging merah, termasuk protein berkualitas tinggi, zat besi, zinc, dan vitamin B kompleks, berperan penting dalam mendukung energi dan kesehatan secara menyeluruh.
Seperti diketahui, zat besi berperan penting dalam transportasi oksigen melalui hemoglobin dan mioglobin serta mendukung sistem imun dan pertumbuhan tubuh. Oleh karenanya, pemenuhan zat besi pada tubuh perlu menjadi perhatian.
Sayangnya, menurut data World Health Organization (WHO) pada 2023, lebih dari sepertiga perempuan dan anak-anak di dunia masih mengalami anemia. Di Indonesia, kondisi ini juga cukup umum terjadi, teruma pada perempuan dan anak usia di bawah 15 tahun yang sebagian besar disebabkan karena rendahnya asupan zat besi.
Sport Nutritionist Emilia Achmadi mengatakan dalam pola makan sehat, sangat direkomendasikan untuk konsumsi daging merah matang sekitar 85-100 gram atau setelapak tangan untuk konsumsi harian, bisa juga dengan 130 gram setiap dua hari sekali. Jika dikalkulasikan selama satu minggu, sekitar 400 gram.
Ia turut memberikan variasi menu dalam pengolahan daging merah, seperti steak, tumis, olahan lambat (slow-cooked), atau cincang. “Pola ini membantu memenuhi kebutuhan zat besi tanpa berlebihan, sekaligus menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat modern yang aktif dan dinamis,” katanya.
Emilia mengingatkan untuk jangan menghangatkan makanan yang mengandung zat besi karena bisa merusaknya. Ia turut memberikan tips agar zat besi dapat terserap lebih optimal, yaitu dengan mengkombinasikan makanan yang mengandung zat besi dengan vitamin C.
“Ada beberapa kebiasaan yang saya suka kombinasi. Konsumsi sesuatu yang mengandung vitamin C, jadi makan sayuran hijau, brokoli gitu ya, itu vitamin C-nya tinggi, untuk memaksimalkan penyerapan, karena memang brokoli itu membuat tubuh kita bisa menyerap zat besi dengan lebih optimal dibandingkan kalau dikonsumsi sendiri. Jadi seperti itu yang saya selalu anjurkan untuk diterapkan,” tuturnya.
Inspirasi Hidangan Daging Merah: Pad Kaprao
Pada kampanye kali ini, MLA Indonesia kembali menggandeng Chef Freddie yang merupakan Aussie Beef Mates dan Chef Owner Silk Bistro and Silk Thai.
Dalam kesempatan tersebut, Chef Freddie menghadirkan hidangan khas Thailand Pad Kaprao yang menggunakan daging sapi cincang asal Australia. “Pad Kaprao salah satu dish dari Thailand yang menggunakan beef mince, bawang putih, bawang bombang, cabai, dan daun basil,” ucapnya.
Saat melakukan cooking demo, Chef Freddie juga memberikan beberapa tips dalam mengolah daging merah serta memberikan informasi mengenai bahan dan bumbu masakan yang bisa digunakan.
“Pada dasarnya, masakan ini adalah tumis atau stir fry. Bahan-bahannya ini beberapa nggak ada di Indonesia, untuk gantinya kalau kesusahan cari Thai basil, bisa pakai daun kemangi. Misalkan lagi susah daun buncis atau bawang bombay, bisa pakai bombay merah atau bisa pakai bawang merah juga nggak masalah. Misalkan lagi nggak ada buncis, bisa pakai brokoli, bisa juga pakai kacang kapri. Jadi, sayurannya bebas selama anak-anak dan orang di rumah suka,” katanya.
Aktivitas ini menjadi wujud nyata komitmen MLA untuk mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah daging merah Australia yang berkualitas tinggi menjadi hidangan sehat, lezat, dan mudah diaplikasikan di rumah.
Jadi, jangan ragu untuk menyantap daging merah dengan berbagai hidangan mudah yang bisa diaplikasikan di rumah menggunakan bahan yang tersedia. Mari mulai menjaga asupan zat besi yang seimbang untuk kesehatan tubuh dan menjaga produktivitas!




