7 Restoran Terenak di Indonesia, Soto Kadipiro Melegenda sejak 1928
Situs kuliner bergengsi dunia, TasteAtlas, merilis daftar 10 restoran terenak di Indonesia yang patut dikunjungi para pecinta makanan. Daftar ini bukan hanya menyoroti cita rasa lezat dari berbagai sajian khas Nusantara, tetapi juga mengangkat nilai sejarah dan konsistensi beberapa tempat makan legendaris yang sudah bertahan puluhan tahun.
Restoran-restoran yang masuk dalam daftar ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya kuliner lokal. Mulai dari warung ikonik di Bali, tempat makan klasik di Jakarta, hingga penjaja makanan tradisional yang sudah beroperasi sejak zaman kolonial di Yogyakarta.
Setiap tempat menyajikan keunikan tersendiri dalam rasa, tampilan, hingga cara penyajiannya, yang menjadi daya tarik baik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Salah satu nama yang paling mencuri perhatian dalam daftar tersebut adalah Soto Kadipiro, sebuah rumah makan yang terletak di wilayah Bantul, Yogyakarta yang berdiri sejak 1928.
Selain Soto Kadipiro, daftar restoran terenak versi TasteAtlas ini juga mencakup berbagai nama besar yang sudah lama menjadi bagian dari peta kuliner Indonesia. Misalnya, Warung Mak Beng di Bali dengan menu ikan goreng dan sup kepala ikannya yang melegenda, atau Gudeg Yu Djum di Yogyakarta yang terkenal dengan manisnya gudeg dan krecek pedas yang menggugah selera.
Keputusan TasteAtlas memasukkan restoran-restoran ini ke dalam daftar bukan tanpa alasan. Selain karena cita rasa yang konsisten dan otentik, pengalaman makan yang ditawarkan juga mencerminkan tradisi dan budaya lokal yang kuat. Berikut daftar restoran terenak di Indonesia dirangkum dari TasteAtlas, Sabtu (31/5/2025).
7 Restoran Terenak di Indonesia
Baca Juga:10 Masakan Terbaik di Dunia, Makanan Indonesia Posisi 7
1. Warung Mak Beng - Bali
Foto/Google Maps Vadim PopaWarung Mak Beng adalah salah satu kuliner legendaris Bali yang berdiri sejak 1941 di kawasan Sanur. Dikenal dengan menu sederhana namun khas yakni nasi, sup ikan, dan ikan goreng sambal pedas, warung ini mempertahankan resep turun-temurun dari pendirinya, Ni Ketut Tjuki (Mak Beng).
Awalnya hanya dikenal oleh warga lokal dan supir bemo, lokasi strategis dekat pantai menjadikan warung ini favorit nelayan hingga akhirnya populer di kalangan wisatawan. Keaslian rasa dan konsistensi resep membuat Warung Mak Beng menjadi destinasi kuliner wajib saat berkunjung ke Bali.
2. Soto Kadipiro - Bantul
Foto/Google Maps David Sahfrudin
Soto Kadipiro adalah kuliner legendaris khas Yogyakarta yang telah berdiri sejak 1928 dan didirikan oleh Tahir Kartowijoyo. Awalnya dijajakan secara keliling menggunakan pikulan, warung ini kini berlokasi tetap di Kadipiro, Bantul, dan dikelola oleh generasi ketiga.
Cita rasa khasnya terletak pada kuah bening yang gurih, hasil perpaduan bumbu kemiri dan kunyit, tanpa tambahan jeruk nipis, serta menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama.
Menu andalan di warung ini adalah soto ayam yang bisa disajikan dengan nasi campur atau terpisah, dilengkapi aneka lauk seperti perkedel, tempe mendoan, sate telur puyuh, dan ayam goreng.
3. Restoran 1945 - Jakarta
Foto/Google Maps Nito WaruwuRestoran 1945 yang berlokasi di lantai 3 Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, merupakan restoran mewah yang menyajikan kuliner khas Indonesia dengan gaya modern.
Mengusung konsep elegan dan kontemporer, restoran ini memadukan cita rasa Nusantara autentik dengan teknik masak modern serta bahan berkualitas tinggi.
Beberapa sajian andalan yang patut dicoba antara lain Nasi Goreng Lobster, Wagyu di Rendang, dan Tongseng Lamb Chop. Untuk pencuci mulut, Tape Cheesecake dan Frozen Srikaya Souffle menjadi pilihan favorit.
Baca Juga:10 Makanan Terbaik di Dunia 2025, Nomor 8 dari Indonesia
4. Soto Ayam Ambengan Pak Sadi - Surabaya
Foto/Google Maps Nofilawati Anisa
Soto Ayam Ambengan Pak Sadi merupakan salah satu kuliner legendaris dari Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 1971. Didirikan oleh Pak Hasni Sadi yang berasal dari Lamongan, usaha ini awalnya dijalankan dengan cara berjualan keliling menggunakan pikulan.
Ciri khas dari sotonya terletak pada kuah bening kekuningan yang dihasilkan dari campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, dan serai, serta tambahan koya gurih berbahan kerupuk udang dan bawang putih yang menambah kenikmatan rasa. Menu utama yang menjadi favorit adalah Soto Ayam Biasa, berisi suwiran ayam kampung, soun, telur rebus, dan seledri, lengkap dengan koya khas. Warung ini juga menawarkan variasi soto dengan jeroan, kulit, dan brutu, hingga soto Madura dengan daging sapi.
5. Asinan Betawi H Mansyur - Jakarta
Foto/Google Maps Alfin Dealy
Asinan Betawi H. Mansyur, atau yang lebih dikenal dengan nama Asinan Kamboja, adalah salah satu kuliner legendaris dari Jakarta Timur yang telah hadir sejak tahun 1970-an. Berlokasi di Jalan Taman Kamboja No. 10, Rawamangun, usaha ini dirintis oleh Haji Mansyur yang memulai dari berjualan keliling sebelum akhirnya menetap di tempat tersebut.
Menu andalannya adalah asinan sayur yang berisi kol, selada, tauge, timun, dan tahu putih segar, disiram saus kacang kental dengan rasa asam, manis, dan pedas yang seimbang. Ditambah taburan kacang goreng serta kerupuk kuning dan merah yang renyah, rasa asinan ini semakin nikmat.
Asinan buah juga menjadi pilihan populer di sini. Karena kelezatannya, tempat ini selalu ramai, bahkan mampu menjual hingga 1.000 porsi per hari, terutama saat menjelang hari raya.
6. Soto Betawi Haji Husein - Jakarta
Foto/Google Maps Rudi Fajar
Soto Betawi Haji Husein adalah kuliner legendaris Jakarta yang telah berdiri sejak 1988 dan berlokasi di Jl. Padang Panjang No. 6C, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan. Dikenal dengan kuah santan kental yang gurih dan rempah yang kuat, soto ini menyajikan daging dan jeroan yang digoreng setelah direbus, menghasilkan tekstur dan rasa yang khas.
Warung ini buka setiap hari kecuali Jumat, dari pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, dan selalu ramai pengunjung. Dengan harga mulai Rp32 ribu per porsi, Soto Betawi Haji Husein menjadi favorit banyak orang yang ingin menikmati cita rasa autentik soto Betawi di Jakarta.
Baca Juga:12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia, Nomor 4 dari Indonesia
7. Gudeg Yu Djum - Yogyakarta
Foto/Google Maps Deemima
Gudeg Yu Djum adalah kuliner legendaris Yogyakarta yang berdiri sejak 1950, didirikan oleh Djuwariyah (Yu Djum). Awalnya dijajakan dengan pikulan, gudeg ini kini dikenal luas berkat cita rasa khas gudeg kering yang tahan lama dan cocok sebagai oleh-oleh.
Resep tradisionalnya tetap dipertahankan, termasuk penggunaan nangka Prembun dan telur bebek Jawa Timur. Menu andalannya berupa nasi gudeg lengkap dengan krecek, telur, dan ayam kampung, tersedia dalam berbagai kemasan seperti besek dan kendil dengan harga mulai Rp18 ribu hingga Rp430 ribu.
Gudeg Yu Djum kini memiliki cabang di Yogyakarta dan Jakarta, dan tetap menjadi tujuan kuliner wajib bagi wisatawan pencinta masakan tradisional.

