Reog Ponorogo Guncang Korea! Indonesia Raih Bronze Award di Festival Tari Internasional Daegu 2025

Reog Ponorogo Guncang Korea! Indonesia Raih Bronze Award di Festival Tari Internasional Daegu 2025

Travel | inews | Senin, 19 Mei 2025 - 12:18
share

JAKARTA, iNews.id – Kesenian tradisional Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di panggung dunia. Lewat pertunjukan kolaboratif “Reog Ponorogo Sasmita Selaras”, Sanggar Svadara Warna Indonesia sukses meraih Bronze Award dalam ajang bergengsi Powerful Daegu Festival 2025, di Daegu, Korea Selatan, pada 9-12 Mei.

Pertunjukan Reog yang khas dan penuh energi ini membuktikan warisan budaya Nusantara tak lekang oleh zaman. Dibalut dengan Jathilan, Bujang Ganong, Warok, hingga Reog Ponorogo—tarian ini disuguhkan secara kontemporer oleh 21 penari lintas generasi, membawa pesan harmoni dan kekuatan tradisi di tengah era global.

“Reog bukan hanya pertunjukan, tapi kekuatan budaya yang menyatukan semangat kami. Dalam tantangan cuaca dan stamina, semangat Reog menjadi pemicu kami untuk menampilkan yang terbaik,” ujar Ketua Tim Svadara Warna Indonesia, Alfrida Chrisna Sitorus.

Penampilan ini juga menjadi momen spesial sekaligus merayakan ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada akhir 2024. Bersama Sanggar Sardulo Aji Manggolo, Svadara menciptakan pertunjukan Reog yang lebih ekspresif dan filosofis lewat konsep “Sasmita Selaras”.

“Tarian ini menggambarkan bahwa harmoni bukan berasal dari perbedaan yang saling menolak, tapi dari perbedaan saling memahami. Ini juga ajakan agar generasi muda terus menjaga dan menghidupkan tradisi,” kata Aji Pangestu, pimpinan sanggar dan kreator koreografi Reog modern tersebut.

Svadara tidak sendiri. Mereka mendapat sokongan moral dan logistik dari Paguyuban Bumi Reog Daegu, termasuk peminjaman properti Reog seperti dadak merak dan dukungan penonton WNI di lokasi.

“Kami merasa terhormat bisa mendukung tim dari Indonesia. Reog adalah identitas kami juga, dan ini bentuk cinta Tanah Air,” ujar Ketua Paguyuban, Imam Choirul.

Apresiasi juga datang dari KBRI Seoul, yang menyebut partisipasi Svadara sebagai wujud nyata diplomasi budaya Indonesia.

“Penampilan Svadara menjadi magnet tersendiri di festival ini. Mereka berhasil memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional,” ujar Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Diplomasi Publik KBRI Seoul, Lydia Safitri.

Festival ini menuntut stamina tinggi. Dalam dua hari, Svadara harus tampil enam kali dalam durasi berbeda, dengan suhu udara berkisar 12–19°C—cuaca yang menantang bagi para penari. Namun, tim mampu tampil solid dan memukau.

Ini merupakan kali kedua Svadara membawa pulang penghargaan dari Daegu. Pada 2022, mereka juga meraih juara 3 lewat pertunjukan medley tari nusantara. Kini, dengan kekuatan Reog, mereka kembali mengibarkan merah putih di negeri orang.

“Misi kami belum selesai. Kami ingin terus membawa budaya Indonesia ke panggung dunia, agar Reog dan seni tradisi lainnya tak pernah padam,” kata Alfrida.

Diketahui, Powerful Daegu Festival 2025 diikuti 17 grup dari 11 negara, menjadikannya salah satu kompetisi tari internasional paling bergengsi di Asia Timur. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa Reog Ponorogo tak hanya bertahan, tapi juga bersinar di mata dunia.

Topik Menarik