Baca Puisi Kidung Tengger di Lautan Pasir Bromo, Sandiaga Uno Kenalkan Asal-usul Yadnya Kasada

Baca Puisi Kidung Tengger di Lautan Pasir Bromo, Sandiaga Uno Kenalkan Asal-usul Yadnya Kasada

Travel | inews | Senin, 5 Agustus 2024 - 18:35
share

PROBOLINGGO, iNews.id - Keindahan alam dan budaya yang ada di Bromo sangat menarik untuk dieksplorasi. Salah satunya ritual populer seperti Yadnya Kasada, yang menarik minat wisatawan berkunjung. Acara kebudayaan ini berlansung dalam acara Eksotika Bromo Festival 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka Eksotika Bromo Festival 2024 di Lautan Pasir Bromo yang merupakan salah satu event terbaik dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.

Menparekraf Sandiaga saat membuka event tersebut sempat membacakan puisi Kidung Tengger yang merupakan salah satu kearifan lokal setempat.

Kidung Tengger yang dibacakan menceritakan tentang latar belakang Peringatan Yadnya Kasada yang bertujuan memanjatkan syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa yang telah menciptakan pasangan Joko Seger dan Roro Anteng sebagai leluhur Bromo dan 25 keturunannya.

Menparekraf Sandiaga pada Eksotika Bromo Festival 2024 yang berlangsung di Lautan Pasir Bromo, Probolinggo, Sabtu (27/7/2024) mengapresiasi pemerintah daerah dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam event Eksotika Bromo Festival yang kemudian berhasil terpilih menjadi salah satu event terbaik di Indonesia dalam 110 Karisma Event Nusantara. Menyisihkan lebih dari 300 event lainnya.

"Saya mengapresiasi event ini karena berkaitan dengan alam yang ada di sekitar kita yang dibalut dengan kearifan tradisi lokal dan atraksi budaya nusantara. Ini merupakan pengalaman unik, terima kasih telah berpartisipasi dalam meningkatkan pariwisata kita, kata Menparekraf Sandiaga.

Eksotika Bromo Festival 2024 merupakan perayaan budaya yang bertujuan mempromosikan kekayaan seni dan budaya masyarakat sekitar, serta menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Eksotika Bromo mengangkat tiga elemen kehidupan manusia, yaitu Tengger dan budayanya, Bromo dan alamnya, Jawa Timur dan keseniannya. Sebagaimana Tengger menjadi budi luhur manusia sederhana yang dapat menghanyutkan segala nyaman yang tak ada di kota lainnya.

Menparekraf menyampaikan event yang berlangsung 27-28 Juli 2024 ini memberikan pengalaman spiritual melalui ekspresi budaya yang menyatu dengan keindahan alam.

Sandiaga mendorong agar pemerintah daerah bisa menggelar event sejenis Eksotika Bromo paling tidak sebulan dua kali di Kawasan Bromo. Penyelenggaraan event akan mendorong peningkatan jumlah wisatawan sekitar 20 persen. "Saya lihat banyak wisatawan mancanegara tadi hadir dan ini juga menambah capaian dari pemulihan ekonomi kita terima kasih, kata Menparekraf Sandiaga.

Topik Menarik