Ke Mana Gibran Akhirnya Berlabuh

Ke Mana Gibran Akhirnya Berlabuh

Travel | BuddyKu | Senin, 16 Oktober 2023 - 06:33
share

Oleh: Prof. Dr. Tjipta Lesmana

Pengamat Politik Senior

Pekan depan, urusan Pemilu 2024 bakal ramai, dan penuh hiruk pikuk.

Duet Anies Baswedan Cak Imin mungkin calon presiden/wakil presiden pertama yang akan mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Calon wakil presiden Ganjar Pranowo akan diumumkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri; begitu juga dengan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

Masalah ketiga yang juga menaruh perhatian besar minggu depan. Ada 3 (tiga) masalah yang menjadi perhatian saksama masyarakat luas. Pertama: siapa cawapres Ganjar Pranowo, kedua Siapa cawapres Prabowo.Dua pertanyaan ini akan menentukan siapa kira-kira yang akan menentukan pengganti Joko Widodo yang akan habis masa jabatannya tahun depan.

Masalah ketiga: Bagaimana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang gugatan perubahan usia presiden dan wakil presiden yang akan diumumkan MK pekan depan. Apakah usia calon wakil presiden yang diminta diturunkan jadi 35 tahun dikabulkan atau ditolak oleh MK. Hal ini penting karena terkait dengan Nasib Gibran Rakabuming Raka. Jika gugatan oleh 3 pihak dikabulkan MK, maka Gibran akan lolos untuk ikut bertarung dalam PIlpres tahun depan. Menurut Yusril Ihza Mahendra, ahli hukum tata negara, MK sebetulnya tidak berwenang memutuskan gugatan ini, sebab masalah ini masuk dalam ranah DPR dan pemerintah.

Masalah keempat: ke mana kiblat Joko Widodo: apakah ia akan konsisten memilih Ganjar, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); atau diam-diam banting stir: mendukung Prabowo?

Cawapres Ganjar hingga tulisan ini dibuat masih remang-remang, meskipun beberapa hari yang lalu, Hasto, Sekjen PDIP mengatakan sudah siap, tinggal diumumkan kepada publik. Minimal ada 4 calon yang sudah masuk garis finis: Prof. Mahfud, Menko Polhukam, Jenderal (purn) Andika Perkasa, pensiunan Panglima TNI, Sandiana Uno (Menteri Parekraf, mantan Wakil Presiden Prabowo pada Pilpres yang lalu), dan Khofifah Indar Parawansa (saat ini Gubernur Jawa Timur). Bu Mega kabarnya condong ke Khofifah, Puan Maharani lebih condong ke Andika Perkasa yang sangat macho tubuhnya; tapi sejumlah petinggi PDIP ingin Mahfud MD karena luas pengetahuan dan pengalamannya di bidang pemerintahan. Tapi, 5 tahun yang lalu Mahfud kandas pada detik-detik terakhir untuk disodorkan namanya kepada Presiden Jokowi, karena adanya ketakutan dia akan berpeluang besar sebagai Presiden pada 2024 jika terpilih sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2019. Kini jalan Mahfud sebagai Presiden 2024 lebih terbuka; meskipun di kalangan petinggi PDIP ada juga yang kurang suka mengingat Mahfud tidak jarang ngomong doang, terlalu banyak bicara; banyak gebrakannya di bidang law enforcement-nya kandas di tengah jalan, tidak selesai sampai tuntas.

Bagaimana dengan cawapres Prabowo? Para petinggi Gerindra pun yakin nama-nama Cawapres Prabowo tinggal diumumkan kepada masyarakat. Cawapres nomor satu tidak lain adalah Gibran Rakabuming. Sejak enam bulan yang lalu, Prabowo sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada Gibran, termasuk makan malam di rumahnhya di Solo. Toh, setiap kali ditanya oleh media dan analisis polisik politik, Gibran selalu menepis dirinya bakal jadi calon wapres Prabowo.

Sejak kehilangan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, Prabowo seolah hanya fokus pada satu Cawapres, yaitu Gibran, Putera mahkota Jokowi. Jokowi sendiri diam-diam condong ke Prabowo daripada ke Ganjar, padahal sebagai sesame anggota PDIP, Jokowi mestinya mendukung tanpa reserve Ganjar. Tingkah-laku politik Presiden kita memang lebih condong ke Prabowo.Dalam survey-survey, elektabilitas Prabowo langsung loncat jika dipasangkan dengan Gibran. Sebaliknya, Prabowo selalu berada di peringkat nomor 2 jika hanya dipasangkan dengan Anies Baswedan dan Ganjar.

Karena pengumuman dan pendaftaran nama-nama capres dan Cawapres semakin dekat, bahkan mungkin pekan ini, maka probabilitas duet Prabowo-Gibran membuat publik deg-degan. Faktor Jokowi sangat menentukan. Beberapa kali Jokowi ditanya media tentang kemungkinan ini, Jokowi hanya menjawab silakan tanya Gibran, jangan tanya saya. Gibran kan sudah besar, dia berhak [dong] menentukan jalannya sendiri.

Pertanyaan keterkaitan antara Gibran dan Jokowi memang sangat erat.

Jangan lupa, Jokowi itu kader PDIP. Bahkan PDIP-lah pendukung utama Jokowi dalam pilkada Gubernur DKI tempo hari dan Capres RI dalam 2 kali Pilpres. Seyogianya Jokowi mendukung pilihan PDIP dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar. Bagaimana jika Gibran berpaling ke Prabowo, bukan ke Ganjar?

Tentu, pimpinan PDIP, khususnya Ibu Megawati Soekarnoputri, akan sangat kecewa.

Dalam AD-ART PDIP, ada sebuah ketentuan yang disebut prinsip tegak lurus. Jika Bapak anggota PDIP, isteri dan anak pun harus anggota, kecuali anak sudah dewasa dan memiliki Kartu Keluarga sendiri. Dalam hal ini, Gibran sesungguhnya sudah memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) PDIP. Tapi karena Gibran sudah dewasa, ia tidak terikat dengan ketentuan prinsip tegak lurus ini. Teka-teki ke depan yang menegangkan: Apakah Gibran berani berbeda dengan anggota parpol Bapaknya,tetap memilih Ganjar atau banting stir sebagai Wakil Presiden Prabowo dengan sebab-sebab sendiri yang hanya dia sendiri yang mengetahuinya.