Hopping Island, Keliling Pulau-Pulau di Wilayah Ibu Kota Nusantara
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Penasaran dengan wisata di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)? Tampaknya akan ada salah satu wisata yang akan jadi primadona yaitu hopping island ke beberapa destinasi wisata.
Anda bisa berkeliling Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, Pulau Derawan, Goa Halo Tabung, dan Rumah Oleh-oleh Basinang.
Rencananya akan dibuat sebuah pola perjalanan wisata atau travel pattern sehingga bisa dimanfaatkan oleh para tur operator dan travel (TA/TO) agen untuk menjual paket-paket wisata Berau dan juga menambah lama tinggal atau length of stay dari wisatawan yang berkunjung.
Saat ini, kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur masih hanya seputar di Kota Balikpapan dan Samarinda dengan lama tinggal hanya sekitar satu hari. Melalui travel pattern yang tercipta nanti, diharap dapat menambah lama tinggal wisatawan hingga lima hari empat malam.
Mendagri Akui Pemerintah Kurang Siap Hadapi Bencana di Aceh-Sumbar: Skalanya Luas dan Cepat
"Kami mendorong pemerintah Kabupaten Berau untuk menggelar event-event tertentu, misalnya event sport tourism, untuk menarik kunjungan wisatawan, kata Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) sempat menggelar perjalanan wisata pengenalan atau familiarization trip (famtrip) ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai salah satu daerah penyangga IKN untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar wilayah IKN.
Kegiatan berlangsung selama empat hari dari 12-15 September 2023 dengan melibatkan media sebagai peserta famtrip. Selain mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan awareness tentang Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (#DiIndonesiaAja) dan memberikan gambaran tentang progres pembangunan OIKN sehingga dapat mengedukasi masyarakat dalam mewujudkan OIKN sebagai kota dunia untuk semua.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, mengatakan pihaknya sangat optimistis bahwa potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Berau, Kaltim, akan mampu menarik minat kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Berau memiliki potensi wisata alam dan wisata bahari yang tidak kalah dengan destinasi wisata unggulan lain di Indonesia. Tentunya, diperlukan strategi-strategi khusus untuk promosi, salah satunya melalui famtrip ini. Kami akan terus mendukung upaya-upaya promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Berau, terutama untuk mendukung pencapaian target 1,2 miliar - 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada 2023 dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024, kata Marhen.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimudin, mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar wilayah IKN serta memberdayakan masyarakat lokal dalam prosesnya.
Pada 2024 nanti, akan ada sekitar 2 juta orang yang pindah ke IKN. Kami menargetkan 10 persen dari jumlah tersebut, atau sekitar 200.000 orang, dapat berkunjung ke Kabupaten Berau, kata Alimudin.
Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Ghazali, menyambut baik program kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan OIKN ini. Ghazali mengatakan pihaknya siap untuk bersama-sama membenahi dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya itu.
Kami sangat berharap dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara ini dapat turut mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Berau. Selama ini, kami mengalami beberapa kendala, salah satunya terkait aksesibilitas, seperti ketersediaan tiket pesawat dan harganya yang relatif cukup mahal. Untuk itu, kami siap bekerja sama dengan Kemenparekraf dan OIKN dalam mencari solusi terbaik untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Berau, kata Muhammad Ghazali.










