Masjid Sunan Ampel, Jejak Sejarah Sunan Ampel hingga Jadi Tempat Wisata Religi

Masjid Sunan Ampel, Jejak Sejarah Sunan Ampel hingga Jadi Tempat Wisata Religi

Travel | BuddyKu | Jum'at, 13 Oktober 2023 - 08:21
share

Masjid Ampel didirikan oleh Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat, seorang wali songo yang dikenal dengan nama Sunan Ampel, pada 1421 masehi.

Masjid Ampel terletak di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Pembangunannya bersamaan dengan berlangsungnya penyiaran agama Islam di pulau Jawa.

Sunan Ampel mendirikan masjid tersebut bersama dua sahabatnya yang dikenal dengan nama Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji serta para pengikutnya. Pendirian masjid bertujuan sebagai tempat salat berjemaah bersama para murid dan masyarakat sekitar pemeluk agama Islam.

Dari waktu ke waktu, Masjid Ampel kian ramai oleh para jemaah. Masjid yang berusia sekitar 598 tahun itu masuk sebagai tempat wisata religi pada 1972 oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Masjid yang didirikan Sunan Ampel memiliki luas 120x180 meter persegi. Dari segi arsitekturnya, masjid ini bercorak tiga kebudayaan sekaligus, yaitu Jawa Kuno, Hindu-Buddha, dan Arab.

Oleh karena itu, masjid tersebut aslinya beratap tumpang, tapi seiring perkembangan zaman, sudah mengalami banyak perubahan hingga tambahan perluasan.

Namun, pad abagian yang dikatakan bangunan induk, masih terdapat unsur-unsur yang berasal dari bangunan lama.

Unsur itu meliputi beberapa buah daun pintu dan 16 tiang bersegi delapan yang masing-masing panjangnya 17 meter tanpa sambungan semuanya dari kayu jati.

Lebih lanjut, berstatus sebagai tempat wisata religi, Masjid Ampel memiliki sejumlah kegiatan pada hari-hari umat Islam, salah satunya saat Ramadan.

Saat memasuki bulan Ramadhan, Masjid Agung Sunan Ampel menjadi salah satu kawasan yang paling dicari. Selama Ramadhan, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa yang rata-rata mencapai 2.000 orang.

Pengunjung akan semakin banyak pada saat maleman (malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan) dengan jumlah di atas 10 ribu orang, bahkan dapat mencapai 20 ribu orang.

Wajar bila para peziarah tak hanya datang dari berbagai penjuru tanah air, namun juga dari berbagai belahan dunia. Seperti China, Perancis, Belanda, Malaysia, Italia, Saudi Arabia, Jepang, Jerman, Filipina, Brunei Darussalam, Yunani, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Para wisatawan tersebut ingin berziarah ke Makam Sunan Ampel sambil mengagumi arsitektur unik dari masjidnya.