Meski Mahal, Teknologi Genomik Dapat Diakses Umum

Meski Mahal, Teknologi Genomik Dapat Diakses Umum

Travel | BuddyKu | Sabtu, 30 September 2023 - 21:33
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM Genomik merupakan suatu teknologi yang mampu mengidentifikasi penanda genetik yang berkontribusi terhadap risiko penyakit dan memahami faktor genetik yang memengaruhi kualitas dan keamanan pangan.

Namun sangat disayangkan, meski teknologi ini dapat diakses secara umum teknologi ini memiliki harga yang relatif mahal, alhasil sedikit masyarakat umum yang dapat mengakses teknologi terbaru dari AGI ini.

Sebetulnya ini dikatakan untuk Masyarakat umum ya sudah bisa diakses untuk masyarkat umum memang, tetapi karena memang teknologi genomik ini masih relatif mahal, jadi penggunaannya masih tidak banyak yang mengaksesnya. Kata Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS di Grand Melia, Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Dirjen Kefarmasian dan Alkes itu mengatakan, bahwa teknologi genomik merupakan program dari pemerintah dan bukan atas perorangan atau keinginan seseorang.

Ia juga menjelaskan, bahwa layanan terbaru ini tidak dapat ditanggung oleh BPJS karena kurangnya uang negara untung menanggung masyrakat Indonesia yang terdaftar pada BPJS.

Tidak semua layanan dapet dicover oleh BPJS, BPJS ini harus mengcover 280 juta Masyarakat Indonesia yang saat ini sudah 94% Masyarakat kita sekitar 240 jutaan masyrakat kita sebagai peserta BPJS. Kalau kita mau memberi atau membiayai semua layanan itu adalah BPJS, tentunya uang negara tidak akan cukup ya jelasnya.

Rizka menambahkan, teknologi terbaru dalam Kesehatan ini nantinya dapat di tanggung BPJS jika sudah menyelesaikan tahap proses Health Technology Assessment.

Oleh sebab itu pemeriksaan Genomik atau teknologi-teknologi terbaru dalam bidang Kesehatan ini harus dilakukan yang Namanya Health Technology Assessment atau kajian penilaian teknologi Kesehatan. Apakah dia cost effective dibandingkan dengan teknologi yang lama, bagaimana budget impact analysisnya akan berdampak pada peningkatan budget berapa banyak nah itu dilakukan kajian. Jadi bleum masuk kedalam coverage BPJS Pungkasnya.

Teknologi Genomik sudah ada dan dapat diakses di beberapa rumah sakit seperti, RSCM, RS Kanker Dharmais dan lain-lain.

Sementara itu, Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) yang diinisiasi Dr. dr. Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof Hera Sundoyo dan dr. Ariel Pradipta, Ph.D, akan menggelar Conference Asosiasi Genomik Indonesia yang pertama dengan menggusung tema besar "Sustainable Genetics for Health and Food in Indonesia: Innovation and Challenges", Sabtu (30/9/2023) di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan.

Menurut Dr. dr. Ivan R. Sini, SpOG, konferensi ini adalah yang pertama dilakukan sejak AGI berdiri pada ada tanggal 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 8 September 2022. Dalam konferensi ini para ahli dari berbagai bidang, termasuk kesehatan genetika dan keberlanjutan pangan dipertemukan untuk membahas kemajuan dan tantangan terkini di bidang genomik di Indonesia, baik dari perspektif teknologi maupun bisnis.
Saat in AGI terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Ketua Umum AGI Ivan R Sini mengatakan, Pandemi telah mengajarkan kepada masyarakat tentang teknologi genomik.
Pada awalnya teknologi ini sangat susah, namun sekarang dengan kemajuan teknologi relatif lebih cepat, kata dia, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Adapun tujuan dari Konferensi ini, adalah untuk mempromosikan AGI dalam komunitas genom, sekaligus untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan menjajaki peluang yang ditimbulkan oleh genetika berkelanjutan di Indonesia.
"Bidang genetika telah merevolusi cara kita memahami kesehatan manusia dan produksi pangan. Dengan kemajuan teknologi dan alat genetika, kami telah mampu mengidentifikasi penanda genetik yang berkontribusi terhadap risiko penyakit dan memahami faktor genetik yang memengaruhi kualitas dan keamanan pangan. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan praktik genetika dan dampaknya terhadap lingkungan," katanya.
Di Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman genetik, genetika berkelanjutan semakin menjadi topik yang menarik. Genetika berkelanjutan, yang mengacu pada penerapan teknologi dan praktik genetika yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan manusia dan ketahanan pangan di Indonesia. Namun, genetika berkelanjutan juga memiliki tantangan tersendiri, seperti memastikan akses yang adil terhadap teknologi genetika dan mengatasi potensi risiko lingkungan yang terkait dengan modifikasi genetika.
Lebih lanjut dia menyebut, tema Konferensi yakni "Sustainable Genetics for Health and Food in Indonesia: Innovation and Challenges" atau Genetika berkelanjutan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit di Indonesia. Tema ini akan fokus pada penelitian terkini mengenai genetika berkelanjutan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit di Indonesia yang meliputi: Pengembangan pengujian genetik berkelanjutan, Penggunaan informasi genetik berkelanjutan untuk mempersonalisasi pengobatan dan Identifikasi genetik berkelanjutan terhadap faktor risiko penyakit lokal.
Ia menambahkan, pada pemanfaatan teknologi genomik kini terus dikembangkan tidak saja pada sektor kesehatan saja. Namun, sudah menyasar sektor pertanian hingga peternakan.
Kita bisa perbaiki bibit unggul untuk sektor pertanian, pungkas Ivan
Teknologi genomik cenderung baru. Untuk itu, dibutuhkan edukasi kepada masyarakat.
Kehadiran kami ingin melakukan edukasi kepada masyarakat tentang teknologi genomik, terangnya.
Agar, lanjut dia, masyarakat lebih kontrol pada biaya, terutama dari sisi penyakit untuk pemanfaatan teknologi genomik.
Jadi kami berikan edukasi secara ilmiah kepada masyarakat, ucap Ivan.
Konferensi ini dilakukan selama satu hari penuh, terdiri dari pidato utama dan sesi pleno. Dan direncanakan konferensi akan diadakan setiap tahu.
AGI pun berharap, Konferensi ini dapat mendorong kolaborasi interdisipliner, menumbuhkan ide-ide penelitian baru, dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di antara para peneliti, pembuat kebijakan, dan perwakilan industri. Selain itu, juga akan menyediakan platform untuk diseminasi temuan penelitian baru dan identifikasi kesenjangan penelitian dan arah masa depan. Pada akhirnya, konferensi ini bertujuan untuk memajukan genetika berkelanjutan untuk kesehatan dan pangan di Indonesia demi kepentingan negara dan dunia.

Topik Menarik