Misteri Mandau Terbang Suku Dayak, Senjata Sakti yang Bisa Menebas Leher Musuh
SUKU Dayak punya beberapa senjata tradisional yang mematikan, salah satunya adalah Mandau Terbang. Tapi, Mandau Terbang sendiri masih jadi misteri apakah kenyataan atau hanya mitos. Hanya saja dalam cerita dikisahkan bahwa Mandau itu bisa diterbangkan orang Dayak sakti untuk menebas leher musuh.
Saat heboh kasus Kalimantan tempat jin buang yang diucapkan aktivis politik Edy Mulyadi tahun lalu, seorang pria Dayak sempat viral memperlihatkan mandau terbang.
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak yang terbuat dari baja bermata tunggal dengan ukiran dan desain khusus. Senjata tradisional ini memiliki tepi yang tajam dengan panjang bilah sekitar 50-70 cm. Lebar mandau ini biasanya sekitar 3,5- 4,5 cm.
Ritual Mangkuk Merah Suku Dayak, Upacara Panggilan Perang Siap Menumpahkan Darah Mandau terdiri dari dua bagian, yakni bilah dan sarung yang disebut kumpang. Bagian bilah Mandau bentuknya menyerupai burung tingang, yang dianggap sebagai burung suci oleh suku Dayak. Sedangkan Kumpang dibuat dari kayu dan dilapisi tanduk rusa.
Warga Dayak
Senjata ini terkenal memiliki kemampuan misterius yang mampu membuat musuh ketar-ketir.
Inilah Alasan Suku Dayak Berhenti Berburu Kepala Manusia Mandau dianggap sebagai benda pusaka dan keramat yang diwariskan secara turun-temurun. Senjata tajam sejenis parang ini digunakan untuk berburu, khususnya mengambil bagian kepala hewan.
Senjata ini biasanya dibawa suku Dayak kemanapun. Namun, penggunaan mandau harus pada aturan adat, dan hanya boleh digunakan dalam situasi darurat. Senjata ini tidak boleh digunakan untuk mengancam atau menyerang orang yang tidak bersalah karena akan di sanksi hukum adat.
Lantas Kenapa Mandau Terbang membuat musuh ketar-ketir?
Mandau terbang diyakini hampir sama dengan boomerang suku Maori yang dapat terbang dan kembali ke pemiliknya. Namun, Mandau terbang dianggap lebih berbahaya.
Menurut mitos, Mandau adalah senjata yang dapat memakan korban jika keluar dari sarungnya. Konon, Mandau terbang dapat mencari sasarannya tanpa meleset. Mandau ini diyakini akan mencari sasarannya berdasarkan bau darah dan menebas korban tanpa belas kasihan.

Dalam kepercayaan suku Dayak, Mandau terbang hanya digunakan oleh para tetua seperti panglima yang memiliki kesaktian atau kekuatan tinggi. Untuk menerbangkan senjata ini harus melakukan ritual khusus.
Lewat ritual itu, sang panglima akan menerbangkan mandau. Konon mandau akan terbang ke sasaran menebas lehernya. Mandau terbang biasanya hanya dilakukan dalam keadaan terdesak.
Meskipun terdengar mengerikan, ritual mandau terbang ini hanya dilakukan dalam situasi darurat untuk mempertahankan suku Dayak.
