5 Contoh Teks Anekdot Sindiran, Dijamin Lucu dan Penuh Pesan Moral!
JAKARTA, iNews.id Contoh teks anekdot sindiran berikut ini mempunyai makna tersirat yang lucu tapi menohok kepada orang yang disinggung.
Ceritanya dikemas unik agar kritik yang disampaikan tidak menyakiti.
Teks anekdot sindiran biasanya mengandung elemen humor dan digunakan untuk mengejek atau mempermainkan sesuatu atau seseorang yang dianggap tidak sesuai dengan harapan.
Tujuannya sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan atau prinsip moral tanpa terlihat terlalu serius atau menyebalkan.
Walaupun sering kali mengundang tawa ketika diceritakan, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dalam sebuah teks anekdot sindiran. Pasalnya, teks ini dibuat secara jelas berdasarkan cerita faktual.
Struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian, yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Lalu, contoh teks anekdot sindiran bisa disampaikan dalam acara sketsa humor, film komedi, sinetron komedi, podcast dan stand up comedy.
Agar semakin paham, berikut contoh teks anekdot sindiran yang bisa jadi referensi penulisan dari berbagai sumber, Kamis (21/9/2023).
Contoh Teks Anekdot Sindiran
1. Kecopetan
Rulfhi sedang naik pesawat terbang untuk menjamu tamunya dari luar negeri.
Sesampainya di Amerika Serikat, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela seraya berkata,
Teman AS: Kita sedang berada di New York.
Rulfhi: Kok bisa tahu?
Teman AS: Ini karena puncak Patung Liberty bisa saya pegang.
Saat sampai di Perancis, temannya dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,
Teman Perancis: Kita sedang berada di Paris.
Teman Rulfhi lainnya: Kok bisa tahu?
Teman Perancis: Alasannya adalah karena puncak Menara Eiffel bisa saya pegang.
Sesampainya di Indonesia, Rulfhi mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,
Rulfhi: Kita sedang berada di Tanah Abang.
Teman Rulfhi lainnya: Kok bisa tahu?
Rulfhi: Ini karena jam tangan saya dicopet orang.
2. Kursi DPR
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Bagus: Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?
Anton: Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.
Bagus: (Tertawa) Meski lucu, tapi jawabanmu salah.
Anton: Hmm kursi apa, ya?
Bagus: Jawabannya adalah kursi DPR!
Anton: Lho, kok begitu?
Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.
Anton: Oh, iya, betul juga.
3. Baju Termahal
Amar: Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!
Amir: Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!
Amar: Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.
Amir: Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?
Amar: Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.
Amir: Kok malah baju tahanan KPK? (Bingung)
Amar: Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.
Amir: Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.
4. Pendidikan Itu Penting
Di suatu hari, seorang warga negara yang cerdas tak sengaja bertemu dengan seorang politikus terkenal di sebuah acara.
Warga tersebut bertanya, Apa pendapat Bapak tentang sistem pendidikan di negeri ini yang perlu diperbaiki?
Politikus dengan tulus menjawab, Pendidikan kita saat ini sudah sangat baik. Saya sendiri adalah produknya dan lihatlah seberapa sukses saya sekarang,
Warga itu tersenyum dan berkata, Tentu, Pak. Namun, saat Bapak lulus sekolah, kelas Etika dalam Politik belum diajarkan,
5. Hujan
Di satu hari, di tengah hujan deras yang membuat jalanan kota banjir, Rian dan Saddam terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang parah.
Mereka duduk di mobil Rian selama berjam-jam.
Rian akhirnya berkata dengan nada frustasi, Ini adalah kemacetan terburuk yang pernah aku alami seumur hidup. Aku bahkan mulai merasa seperti orang-orang ini adalah saudara-saudara jauh yang datang ke pesta pernikahanku!
Saddam tertawa dan menjawab, Benar, Rian, tetapi setidaknya kita sudah tahu sekarang bahwa dalam pernikahan, kita bisa bertahan dalam keadaan terburuk sekali pun!



