Apa Arti Flare yang Viral Jadi Penyebab Kebakaran Gunung Bromo
APA Arti Flare, akan dibahas dalam artikel ini mengingat flare tengah viral dan menjadi pembahasan warganet beberapa waktu belakangan ini lantaran diduga jadi penyebab kebakaran di bukit Savanah yang berada di Bukit Teletubbies yang ada di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Dilaporkan peristiswa kebakaran terjadi pada Rabu, 6 September 2023, pukul 17.00 WIB. Kebakaran disinyalir disebabkan oleh flare yang dibawa sepasang calon pengantin yang tengah melakukan sesi foto prewedding dengan membawa flare yang menyala.
Namun, percikan api dari flare itu justru menyebabkan kebakaran di bukit Savanah, Bukit Teletubbies, Gunung Bromo. Tanpa adanya pemicu pun, sebetulnya kawasan Savanah mudah terbakar, apalagi dalam kondisi musim kemarau di mana rerumputan dan pohon-pohon di bukit Savanah menjadi lebih kering.

(Apa Arti Flare yang Viral Jadi Penyebab Kebakaran Gunung Bromo, Foto: Ist)
Secara arti, Flare sendiri adalah suar. Suar adalah benda yang mengandung cairan prostetik dan dapat menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas yang tinggi tanpa menghasilkan ledakan. Suar biasanya digunakan untuk memberi tanda, penerangan dan alat pertahanan militer, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (11/9/2023)
Hermes Disebut Sudah Bercerai dengan Apple
(Apa Arti Flare yang Viral Jadi Penyebab Kebakaran Gunung Bromo, Foto: Ist)
Secara umum, suar menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium, namun terkadang dicampur juga dengan logam jenis lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.
Suar kalsium digunakan di bawah air untuk penerangan. Sementara suar dalam pertahanan digunakan sebagai alat pertahanan anti peluru kendali yang biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter.

(Apa Arti Flare yang Viral Jadi Penyebab Kebakaran Gunung Bromo, Foto: Ist)
Suar ini mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar. Ketika suar di pesawat tempur atau helikopter dilepaskan, maka akan segera terbakar dan menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas mesin yang akan mengelabui sensor inframerah peluru kendali berpemandu inframerah musuh.
Maka dari itu, flare ini tidak dapat digunakan di sembarang tempat, karena dapat membahayakan lingkungan sekitar, apalagi di saat musim kemarau ketika kebakaran lebih mudah terjadi.
