Kali Semarang dalam Perspektif Sejarah

Kali Semarang dalam Perspektif Sejarah

Travel | BuddyKu | Sabtu, 9 September 2023 - 11:48
share

SEMARANG, NETRALNEWS.COM -Di kota Semarang mengalir beberapa sungai atau yang sering disebut juga dengan kali seperti, Kali Garang, Kali Semarang, Kali Kanal Timur (Banjir Kanal Timur), Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker.

Kali Semarang menjadi salah satu faktor perkembangan Semarang, selain berkembang karena alun alun sebagai embrio, perkembangan Semarang juga bergantung pada Kali Semarang dengan panjang kurang lebih 8,25 km.

Di sepanjang Kali Semarang terdapat pemukiman etnis seperti, Kampung Kauman, Kampung Pecinan, Kampung Melayu, Kampung Sekayu dan pemukiman eropa (sekarang kota lama).

Padamasa Hindia Belanda posisi Semarang berkembang dengan positif, karena olehBelanda kota ini dipergunakan antara lain sebagai kota pelabuhan dan menjadi kota pelabuhan terbesar ketiga setealahBatavia dan Surabaya di pantai Utara Jawa.

Semarang dapat menjadi salah satukota pelabuhan terbesar karena Semarang diproyeksikan menjadi pintu keluar untukkomoditas-komoditas alam yang berasal dari wiliyah-wilayah pedalaman khususnyadi Jawa Tengah .

PerkembanganKota Semarang dimulai sejak perkembangan embrio kota yang pusatnya di Alun-AlunLama Semarang. Pusat kota tersebut berkembang kearah barat dan timur mengikutipola jalan jalur postweg .

Di Indonesiasendiri ruang terbuka publik di pusat kota disebut dengan alun-alun. Ruangterbuka publik dapat berupa halaman bersama dari beberapa gedung dengan gedungbalai kota, dilengkapi dengan lapangan yang disebut stadhuisplein .

Konsep tersebutlah yang kemudian diterpakan dalam perancangan kota-kota diIndonesia pada era kolonial, termasuk perancangan kota Semarang. Berdasarkanpeta kuno Semarang diketahui bahwa alun-alun Semarang memiliki bentuk belahketupat.

Panjang sisi utara, timur, selatan dan barat berbanding 50:51:44:28.Sisi utara serong 26 derajat kearah timur laut. Sisi timur sejajar memanjangkearah utara-selatan komplek Kabupaten/Kanjengan Semarang. Sisi selatanmenyerong 18 derajat kearah timur laut, dan sisi barat menyerong 12 derajatkearah barat laut.

Di dalam kota Semarang sendiri mengalir beberapa sungai atau yang seringdisebut juga dengan kali seperti, Kali Garang, Kali Semarang, Kali Kanal Timur(Banjir Kanal Timur), Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar,Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker.

Kali Semarang menjadisalah satu faktor perkembangan Semarang, selain berkembang karena alun alunsebagai embrio, perkembangan Semarang juga bergantung pada Kali Semarang denganpanjang kurang lebih 8,25 km.

Di sepanjang Kali Semarang terdapat pemukimanetnis seperti, Kampung Kauman, Kampung Pecinan, Kampung Melayu, Kampung Sekayudan pemukiman eropa (sekarang kota lama).

Pada perkembangannya, Kali Semarang memiliki fungsi yang berbeda-beda.Pada masa kolonialisasi Pemerintah Hindia Belanda, Pemerintah Hindia Belandamembangun kanal di bagian tengah atau pusat kota.

Sungai Semarang atau KaliSemarang yang terletak di bagian pusat kota Semarang oleh pemerintah kolonialdikeruk untuk dijadikan kanal. Kanal tersebutlah yang dikenal dengan Kali Baruatau Nieuwe Havenkanal (Saluran Pelabuhan Baru) kanal tersebutdirevitalisasi untuk digunakan sebagai penunjang transportasi air dan sebagaijalur untuk mengangkut barang-barang dari beberapa gudang yang ada di sepanjangKali Baru dan Kali Semarang ke pelabuhan.

Selain itu Kali Baru juga dibangununtuk menghubungkan pusat Semarang atau Kali Semarang langsung ke daerahpelabuhan. Pengerjaan Kali Baru dimulai pada tahun 1870 dan baru selesaisekitar abad 19.

Kali Semarang dan beberapa sungai di Semarang tidak hanya berfungsisebagai saluran air dan drainase semata. Kali Semarang memiliki fungsi yangsignifikan sebagai penunjang bagi pelabuhan Semarang pada awal abad 20.

Padapertengahan abad ke 19 di bantaran sungai Kali Semarang diangun sebuah pos yangmemiliki fungsi sebagai tempat pemeriksaan kapal-kapal yang akan masuk kePelabuhan Semarang .

Selain itu, di bantaran sungai yang menuju kearah kota atau hulu Kali Semarang dibangun berbagai fasilitas penyimpanan ataugudang untuk menyimpan barang-barang yang dibawa oleh perahu dan kapal.

Semakinke dalam maka lebar dari Kali Semarang semain menyempit dan dangkal, maka dariitu hanya perahu-perahun atau kapal-kapal dengan tonase yang rendah saja yangmasuk ke area Kali Semarang yang berdekatan dengan pusat kota Semarang.

Kali Semarang selain memiliki fungsi yang signifikan sebagai jalur untukkapal dan perahu dari pelabuhan ke gudang-gudang yang ada di bantaran KaliSemarang ataupun sebaliknya. Kali Semarang juga memiliki fungsi lain sepertiuntuk perdagangan di kampung etnis dan menjadi jalur transportasi untukberpergian dari kampung etnis satu ke kampung etnis lain.

Namun dengan adanyajalur kereta api pertama di Semarang sekaligus pertama di Hindia Belanda yangdibangun pada tahun 1864 dan diresmikan pada tahun 1867 milik NISM ( NederlandscheIndische Spoorweg Maatschappij ) menjadikan fungsi Kali Semarang sebagaijalur transportasi tidak terlalu digunakan oleh masyarakat dan beralih ke transportasi kereta api.

Padatahun 1980 di sepanjang Kali Semarang dilaksanakan proyek normalisasi denganpembuatan jalan inspeksi selebar 7 meter pada bantaran sungai dan perancangankonsep waterfront pada pemukiman penduduk di bantaran Kali Semarang.

Proyek normalisasi tersebut telah berhasil menjadikan penataan Kali Semaranglebih teratur dan bersih. Bangunan-bangunan di sekitar bantaran Kali Semarang yangtidak beraturan dan menjorok ke arah Kali Semarang mulai hilang.

Namun dengan adannya perkembangan pada alat transportasi darat sepertikereta api dan lain sebagainnya, fungsi dari Kali Semarang yang dulunya sangatpenting sebagai jalur transportasi, perdagangan, dan pengangkutan barang-barangdari gudang-gudang yang terletak di bantaran Kali Semarang sekitar pusat kotaSemarang menuju ke pelabuhan ataupun sebaliknya menjadi buangan air limbahrumah tangga (dari kegiatan mandi dan cuci), sarana reaksi, dan beberapadimanfaatkan sebagai lokasi untuk berdagang di tepi Kali Semarang.