Sejarah dan Pemilik Hotel Yamato yang Ganti Nama Jadi Majapahit
JAKARTA Mengulas pemilik Hotel Yamato Surabaya yang menarik untuk diketahui. Hotel Yamato Surabaya menjadi memomentum bersejarah terkait peristiwa disobeknya bendera Merah-Putih-Biru milik Belanda.
Peristiwa yang terjadi di Hotel Yamato menjadi salah satu pemicu Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Berikut sejarah dan pemilik Hotel Yamato Surabaya yang dirangkum Okezone, Senin (4/9/2023):
Nama Hotel Yamato sudah berubah sebanyak empat kali. Di mana dibangun pertama kali hotel itu bernama Oranje pada 1910,.
Kemudian pada 1942, diubah menjadi Yamato, karena direbut Jepang saat menjajah Indonesia.
Usai setelah berhasil direbut kembali oleh Indonesia pada 1945, nama hotel itu diubah menjadi Hotel Merdeka.
Namun nama itu tak bertahan lama lantaran kembali diganti menjadi Hotel L.M.S, yang merupakan kependekan nama dari sang arsitek, Lucas Martin Sarkies. Baru pada 1969 hotel ini memiliki nama tetap, Majapahit.
Saat ini, Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia tersebut sudah berubah menjadi hotel mewah bintang.
Hotel ini sempat dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group sejak 1993 hingga 2006. Pada tahun 2006, hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata. Sebagian besar bangunan asli hotel ini masih dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa unsur interiornya telah direnovasi.
Pada tahun 2006, PT Sekman Wisata mengambil alih hotel dan mengubah namanya menjadi Hotel Majapahit. Pada tahun yang sama hotel ini menerima penghargaan 2006 Best ASEAN Culture Preservation Effort dari The ASEAN Tourism Association.
Hotel Majapahit merupakan salah satu hotel tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga saat ini. Hotel yang kini dimiliki oleh Central Cipta Murdaya (CCM) ini merupakan hotel berbintang lima yang terawat dengan baik dan tetap mempertahankan keaslian bangunannya.




