Misteri Batu Meana, Dijaga Ular Hitam Raksasa hingga Tidak Suka Orang Berbaju Merah
WARGA Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar , Sulawesi Barat tentu tidak asing dengan Batu Meana.
Batu berukuran besar yang terletak di sisi jalan penghubung Kelurahan Tinambung dan Desa Tangnga-tangnga atau persis seberang Sungai Mandar ini dipercaya sebagai tempat yang sangat angker lantaran konon dijaga oleh siluman ular hitam raksasa.
Batu Meana sendiri diartikan sebagai \'Batu Beranak\' karena di saat-saat tertentu kerap ditemukan banyak batu kecil entah dari mana asalnya di sekitar batu besar itu, sehingga dinamakan baru beranak.
Secara kasat mata, wujud batu besar ini nampak biasa saja, laiknya batu gunung biasa. Namun, aura mistis di ruas jalan menikung dengan kontur agak mendaki di sekitar lokasi begitu terasa setelah waktu maghrib.
Sekitar batu yang ditumbuhi tanaman liar dan deretan pohon bambu menjulang semakin menambah kesan seram Batu Meana.
Batu Meana yang dikenal angker (Foto: Okezone/Putra Mandar)
Meski terdapat permukiman warga, tetap saja kawasan ini menyeramkan dan jarang ada orang mau melintas di malam hari.
Dijaga siluman ular hitam raksasa
Seorang warga setempat, Khaedir membenarkan jika Batu Meana memang bukan tempat sembarangan.
Di sana aura mistisnya sangat kuat dan konon dijaga oleh siluman ular raksasa berwarna hitam.
Ia bahkan mengaku pernah menyaksikan sendiri wujud ular mengerikan yang panjangnya lebih 50 meter.
Batu Meana yang dikenal angker (Foto: Okezone/Putra Mandar)
"Besar sekali, pernah terlihat kepala ular ada di sungai, tapi ekornya masih berada di puncak bukit setinggi kurang lebih 50 meter yang berada persis di sisi jalan," kata dia.
Banyak warga yang mengalami pengalaman mistis manakala melewati ruas jalan sekitar Batu Meana. Ular itu konon bisa menjelma berupa batang bambu maupun perahu yang kerap digunakan masyarakat atau nelayan setempat mencari ikan.
Seringkali warga yang memancing di pinggir sungai kerap dilempar batu dari atas bukit namun tidak terlihat siapa yang melempar.
Tidak suka orang berbaju merah
Seorang warga lainnya, Noer mengatakan, ular penunggu Batu Meana juga konon sangat tidak suka dengan orang berbaju merah. Seringkali ada cerita mereka yang lewat mengenakan baju merah kerap diganggu ular berukuran besar itu.
Berbagai kejadian aneh sering dialami orang berbaju merah seperti ditampakkan wujud asli ular besar itu hingga membuat mereka lari tunggang langgang ketakutan.
Jalanan sekitar Batu Meana cenderung sepi (Foto: Okezone/Putra Mandar)
"Memang katanya orang yang pakai baju merah paling tidak disukai. Dia (ular siluman) itu sering menampakkan diri di hadapan orang-orang yang memakai merah," ucap Noer.
Saking seramnya tempat ini, biasanya jalanan menuju lokasi Batu Meana mulai sepi setelah waktu maghrib.
Minimnya penerangan jalan membuat orang berpikir dua kali untuk melewati tikungan angker itu.
