Menengok State Guest Mansions, Komplek Rumah Mewah yang Kini Jadi Desa Hantu
HANYA satu rumah kosong tapi terbengkalai dalam waktu lama saja, bisa menjelma jadi lokasi atau tempat yang menakutkan bagi sebagian orang. Lalu bagaimana dengan ratusan rumah di suatu komplek perumahan?
Inilah yang terjadi pada State Guest Mansions, komplek real-estate dengan lebih dari 250 rumah yang berlokasi di kaki bukit Shenyang, di satu kota industri di timur laut China.
Alih-alih ditinggali oleh banyak orang, namun sayangnya komplek rumah mewah tersebut kini terbengkalai dan ditinggalkan. Bahkan, sekarang State Guest Mansions itu pun dijuluki sebagai desa hantu.
Kisah desa hantu State Guest Mansions ini bermula pada tahun 2010, ketika kala itu Greenland Group membeli berhektar-hektar tanah di kaki bukit Shenyang untuk dijadikan komplek perumahan mewah. Awalnya, komplek perumahan tersebut direncanakan sebagai tempat tinggal mewah untuk para orang kaya dan orang-orang berkuasa.
Kisah Inspiratif Mbah Jum, Viral Nenek Tunanetra Penjual Tempe yang Hafal Alquran 
(Foto: AFP/Oddity Central)
Namun, tiba-tiba pembangunan komplek justru dihentikan pada tahun 2018 tanpa alasan yang jelas.
Semua yang ada di sini dibiarkan terbengkalai. Semuanya terasa sangat menyeramkan, kata seorang pria setempat baru-baru ini, dikutip dari Oddity Central, Jumat (18/8/2023)
Sementara itu, pihak perusahaan pengembang atau developer dari proyek properti diketahui hingga saat ini belum pernah menyampaikan pernyataan resminya terkait situasi State Guest Mansions yang sebenarnya.
Sedangkan, masyarakat setempat percaya bahwa komplek bangunan tersebut diberhentikan pembangunannya akibat kasus korupsi. Diberhentikan akibat kasus dari pihak pengembangnya sendiri.
Terus terang, itu karena korupsi pejabat. Mereka memotong pendanaan dan menindak perkembangan yang tidak terkendali, sehingga proyek dibiarkan setengah jadi, kata petani setempat.
Setelah bertahun-tahun lamanya komplek tersebut ditinggalkan, bangunan-bangunan di dalamnya pun kini semakin tergerus oleh alam. Bahkan, akhirnya beberapa petani juga tampak menggunakan lahan kosong tersebut untuk keperluan ternak mereka.
Beberapa turis asing juga beberapa kali mengunjungi komplek bangunan tersebut untuk melakukan aktivitas misteri, menjelajahi desa hantu di Shenyang yang mirip dengan Burj al Babas, kota hantu di Turki.


