10 Kuliner Khas Bantul Paling Enak, Wajib Dicoba saat Liburan ke Jogja
10 Kuliner khas Bantul berikut ini terkenal paling enak dan populer. Apa saja kuliner Bantul tersebut? Simak ulasannya.
Yogyakarta dengan segala pesonanya memang selalu menarik untuk dikunjungi wisatawan salah satunya adalah kabupaten Bantul. Tak hanya kaya akan pantai dan keindahan alam. Kabupaten Bantul juga dikenal dengan salah satu surga kuliner jogja yang menggugah selera.
Tidak selalu soal malioboro, tugu, prambanan, dan alun-alun, kali ini saatnya membahas mengenai kuliner khas di Bantul yang sudah terkenal dimana-mana.
Penasaran dengan kuliner khas Bantul? Berikut Okezone rangkumkan dari berbagai sumber 10 kuliner khas Bantul paling populer dan enak.
1. Mie Lethek

(Foto: Instagram/@ingridkuliner)
Mie Lethek adalah salah satu makanan khas Bantul yang Biasanya disajikan dengan cara digoreng ataupun direbus. Menggunakan bahan dasar gaplek dan tepung tapioka. Proses produksinya masih mempertahankan cara tradisional secara turun temurun.
Produksi Mie Lethek sudah ada sejak tahun 1940-an dalam skala industri rumah tangga. Saat ini pabrik sentra pembuatan Mie Lethek berada di Dusun Bendo, Kalurahan Trimuri, Kapanewon Srandakan, Bantul.
2. Karangan
Karangan adalah makanan khas Yogyakarta tepatnya berasal dari Kecamatan Kretek, Bantul. Karangan ini merupakan makanan yang sehat karena terbuat dari rumput laut sehingga mengandung serat yang cukup tinggi.
Rumput laut yang dibersihkan dari kotoran dan di jemur di bawah matahari. Kemudian di rebus dengan air asam selama kurang lebih tiga jam. Selama itu pula rebusan terus diaduk dan diberi pewarna agar menarik. Karangan yang sudah siap biasanya dimakan dengan botok yang terbuat dari kelapa parut dan biji mlanding atau petai Cina.
3. Sate Klatak
Sate klathak adalah sate kambing khas Yogyakarta yang diolah dengan cara dibakar menggunakan besi dan dengan menggunakan bumbu-bumbu yang sederhana. Daging yang digunakan pun menggunakan daging kambing muda.
Julukan sate klatak diambil dari bunyi daging ketika dibakar yang berbunyi klatak.. klatak... Sate klatak ini istimewa dalam penyajiannya karena menggunakan tusuk sate yang berasal dari besi jeruji sepeda. Sate yang berbahan dasar daging kambing ini menjadi menu utama bila berkunjung ke Bantul.
4. Mie Des
Asal kata mie des adalah kependekan dari mie pedes karena pada awalnya memang disajikan dengan cita rasa yang pedas, dan hanya dimasak dengan cara digoreng. Namun seiring perkembangan dan permintaan pasar, mie des bisa disajikan dengan cara dan rasa yang berbeda.
Mie des merupakan makanan khas dari kecamatan pundong dengan bahan baku mie terbuat dari ketela (umbi kayu) yang telah dibuat menjadi tepung dimana biasanya mie lain terbuat dari tepung terigu sehingga bentuk dan rasanya berbeda dengan mie pada umumnya.
5. Kue Geplak
Kue warna-warni ini memiliki rasa manis yang dapat membuat ketagihan dan tidak menggunakan pemanis buatan. Pada zaman dahulu, kue geplak seringkali digunakan sebagai pengganjal perut dan pengganti nasi terutama saat kemarau tiba.
Namun sekarang kue geplak dapat ditemukan dijual di pasar-pasar jajanan tradisional dengan harga murah. Kudapan ini sangat cocok dijadikan sebagai cemilan pengganti coklat.
6. Pecel Belut

(Foto: Instagram/@streetfoodstories)
Di Bantul, belut kerap diolah jadi berbagai hidangan. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah pecel belut. Belutnya diambil dari persawahan di sekitar Bantul. Menu ini hanya ada di Bantul tepatnya di Warung Mbah Warno.
Mbah Warno sudah menyajikan pecel belut ini selama kurang lebih 40 tahun. Di warung sederhana yang beralamat di Sembungan, Bangunjiwo Kasihan, Bantul ini pecel belut selalu jadi incaran masyarakat Bantul maupun para wisatawan yang berkunjung ke Bantul.
Seporsi pecel belut terdiri dari berbagai sayuran seperti bayam, daun kenikir, daun pepaya, kacang panjang, dan tauge. Sayuran ini kemudian diguyur sambal pecel dan diberi potongan belut goreng lapis tepung.
7. Gudeg Manggar
Gudheg Manggar adalah makanan tradisional khas Bantul, Yogyakarta. Gudeg ini berbahan dasar bunga kelapa yang masih muda. Selain memiliki bahan dasar yang unik, gudeg manggar juga memiliki cita rasa yang khas. Berbeda dengan gudeg pada umumnya yang memiliki rasa manis, gudeg manggar memiliki rasa yang gurih.
8. Manggut Lele
Selanjutnya makanan khas Manggut Lele. Mangut Lele adalah Olahan ikan lele yang di olah dengan bumbu-bumbu mangut dan santan. Mangut lele duri lunak dan dikemas dengan kaleng sehingga praktis jika mau dimasak dimana saja. Rasa gurih,manis, khas mangut amat terasa. Untuk harga mangut lele untuk perkalengnya masih terbilang standar atau masih terjangkau.
9. Peyek Tumpuk

(Foto: Instagram/@terkenang.rasa)
Peyek tumpuk adalah salah satu camilan khas Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berbeda dengan peyek pada umumnya yang berbentuk tipis dengan taburan kacang tanah atau teri di atasnya, peyek tumpuk justru memiliki wujud yang tebal. Namun tak perlu khawatir, meski tebal peyek tumpuk tetap renyah dan tak keras sama sekali.
10. Mie Pentil
Mie Pentil atau Bakmi Pentil adalah sebuah makanan khas Bantul yang berasal dari Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. Kuliner ini terdiri dari mi berwarna putih dan kuning. Nama mi tersebut diambil dari nama penutup ban sepeda model lama yang berupa karet panjang yang disebut pentil karena bentuknya yang panjang dan kenyal menyerupai pentil tersebut.
Mi tersebut terbuat dari tepung tapioka yang mula-mula diinjak-injak sebelum akhirnya dimasukkan ke mesin giling dan dibentuk mi. Mi tersebut kemudian dicuci dan kemudian dibumbui. Rasa mi yang gurih biasanya dijual atau dimakan menggunakan sambal.
Nah itu dia Kuliner khas Bantul, Yogyakarta yang terkenal masih mempertahankan cita rasa asli tradisional. Alasan ini juga yang menjadikan makanan asli khas Bantul selalu diburu wisatawan dan food blogger. Selamat liburan dan selamat mencoba.




