Kisah Pendaki yang Hipotermia di Puncak Gunung Lemongan, Evakuasinya Dramatis

Kisah Pendaki yang Hipotermia di Puncak Gunung Lemongan, Evakuasinya Dramatis

Travel | BuddyKu | Kamis, 3 Agustus 2023 - 21:18
share

MENDAKI gunung bagi sebagian orang adalah healing atau pemulihan terbaik. Bukan hanya soal kebanggaan sesampainya di puncak, tapi proses mengenali diri lebih dalam lagi dari setiap langkah menuju puncak.

Ya, akan selalu ada cerita di setiap langkah menyusuri gunung. Bisa saja rasa putus asa yang muncul di setengah perjalanan, punya rekan mendaki yang kurang supportif, atau pengalaman lainnya.

Nah, yang baru-baru viral ini adalah kisah Sohibul Fatoni. Pria berusia 21 tahun itu menyita perhatian karena ditemukan tak sadarkan diri di Pos Guci Gunung Lemongan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Daftar Negara Paling Banyak Gunung Api di Dunia, Amerika dan Rusia Lewati Indonesia

Apa yang terjadi dengan Sohibul Fatoni? Kenapa dia tak sadarkan diri?

Sohibul Fatoni mendaki Gunung Lemongan bersama tujuh rekan pendaki lainnya. Mereka berdelapan mulai mendaki sejak Senin 31 Juli 2023).

Sesampainya di Pos Guci yang merupakan pos terakhir Gunung Lemongan, Sohibul dan 7 pendaki lainnya bermalam di sana. Namun, Sohibul tak sadarkan diri keesokan harinya.

Ya, dia mengalami hipotermia akut (mendadak). Dalam dunia medis, ini adalah kondisi di mana suhu tubuh secara tiba-tiba sangat dingin.

7 Wisata Menarik yang Bisa Dinikmati di Tondok Bakaru Sulbar, Desa Cantik di Kaki Gunung Mambulilling

Karena kontrol tubuh tak sanggup mengantisipasi kondisi hipotermia sehingga Sohibul tak sadarkan diri.

Tahu Sohibul hipotermia, 7 rekannya yang lain langsung melakukan pertolongan pertama yaitu dengan membungkusnya dengan jaket dan selimut. Tujuannya agar suhu tubuh Sohibul kembali ke normal.

Ilustrasi

Selagi tubuh Sohibul dihangatkan, rekan pendaki lainnya mencari pertolongan Tim SAR gabungan. Setelah beberapa waktu, tim SAR gabungan pun tiba di lokasi Sohibul tergeletak lemas.

Diketahui ia berada di ketinggian sekitar 1.400 mdpl. Korban segera dievakuasi dengan memberikan infus mengingat kondisinya yang sangat lemah.

Proses evakuasi berlangsung dramatis, butuh waktu kurang lebih 10 jam lamanya untuk menempatkan Sohibul di lokasi yang lebih aman. Terbayang bagaimana situasi di atas gunung seperti apa?

Perjalanan menuju lokasi yang lebih aman tak segampang di pikiran. Medan yang terjal mesti dilalui tim penolong, selagi Sohibul tetap dipastikan dalam kondisi terjaga.

Puskemas terdekat menjadi tujuan penyelamatan korban. Diketahui seluruh pendaki dapat dievakuasi di titik penjemputan sekitar pukul 00.30 dini hari dan langsung dibawa ke puskesmas.

Ilustrasi

Alhamdulillah, Sohibul berhasil diselamatkan dalam kondisi sangat darurat. Setelah tindakan medis diberikan, kondisi anak muda itu dilaporkan berangsur membaik.

"Kami tunggu perkembangannya. Kalau belum stabil, kami rujuk ke rumah sakit," ungkap Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Lumajang, Reza Aditya pada awak media, belum lama ini.