Kasus Pembunuhan di Hotel Permata Makassar, Diduga Ada Transaksi Prostitusi Online

Kasus Pembunuhan di Hotel Permata Makassar, Diduga Ada Transaksi Prostitusi Online

Travel | BuddyKu | Senin, 31 Juli 2023 - 18:40
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut, kasus pembunuhan di Hotel Permata, kemarin, diduga karena adanya transaksi prostitusi online atau aplikasi hijau.

Patut diduga di lokasi tersebut ada transaksi prostitusi, cuman masih pendalaman, ujar Ngajib di hadapan awak media, Senin (31/7/2024/3).

Dari informasi yang dihimpun, kasus tersebut bermula ketika para pelaku diduga datang ke hotel untuk menemui wanita yang dikenal lewat aplikasi hijau MiChat.

Khusus untuk perempuan yang terkait dengan pelaku masih dalam pencarian. Ini pendalaman, karena perempuan belum didapat, ungkapnya.

Pada peristiwa tersebut, seorang pria bernama Muh Fahrul alias Aso (26) menjadi korban dan meninggal dunia.

Diceritakan Ngajib, saat itu korban ingin memisahkan antara para pelaku dengan perempuan yang masih dalam pengejaran polisi.

Korban ingin memisahkan, tetapi justru pelaku langsung melakukan pengeroyokan dan mengakibatkan luka-luka, ucapnya.

Tambahnya, berdasarkan hasil penyelidikan, terdapat tiga orang pelaku yang telah diamankan di Mapolrestabes Makassar.

Yang kita amankan, inisial MF, RL, MY, ungkapnya.

Saat ini, kata Ngajib, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku utama.

Sebelumnya diberitakan, Fani, saksi mata di Hotel Permata Jalan Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, kota Makassar menyebut, sebelum korban ditemukan tewas, terlebih dahulu terjadi keributan.

Dia mengatakan, ada keributan di lantai dua hotel. Salah seorang cowok yang diduga menjadi korban memanggil ceweknya ke lantai tiga.

Tadi saya liat bertengkar di lantai dua, cowoknya bilang ke lantai tiga, ujar Fani kepada awak media di lokasi.

Hanya saja, kata Fani, si perempuan tersebut enggan menuruti permintaan lelaki tersebut karena ingin pulang.

Ceweknya bilang mau pulang, ungkapnya.

Setelah itu, Fani kembali ke kamarnya. Tak lama di dalam, dia kembali mendengar keributan.

Sudah itu kembali ke kamar, tidak lama ributmindi bawa. Tadi saya liat ada dua laki-laki, satu perempuan. Pelaku tadi masih pegang badiknya, tuturnya.

Pantauan di lokasi, darah korban yang diduga tewas karena ditikam masih nampak di lobby hotel. Ratusan warga yang penasaran pun mengerumuni sekitaran hotel.

Diperkirakan keributan yang menelan satu nyawa itu sampai di luar hotel. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya sebilah badik yang diduga milik korban di depan hotel.

(Muhsin/fajar)