Lora, Tenun Garut yang Terinspirasi dari Mantan Tentara Jepang
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Indonesia kaya dengan wastranya. Demikian juga dengan tenun yang dimunculkan setiap daerah. Keindahan motif tenunnya memiliki cerita tersendiri.
Demikian juga dengan busana karya dari Ria Miranda Signature x Tenun Garut. Memetik inspirasi dari proses asimilasi dan akulturasi budaya Tenun dari seorang mantan tentara Jepang kepada penduduk Garut.
Ria Miranda mencantumkan Lora sebagai judul koleksinya untuk Jalinan Lungsi Pakan 2023. Lora sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Inggris lore yang memiliki arti kumpulan tradisi dan pengetahuan tentang suatu subjek yang diturunkan secara lisan.
Tenun yang digunakan oleh Ria Miranda merupakan karya perajin yang sempat mengenyam pelatihan Cita Tenun Indonesia di daerah Garut dan Majalaya provinsi Jawa Barat, Hendar Rogesta. Tenun Hem Garut rona gelap dengan aksen geometris yang cenderung maskulin disilangkan dengan berbagai elemen dan aplikasi feminin khas label RiaMiranda, sebagai lambang proses adaptasi sang mantan tentara Jepang pada kebudayaan sekitar.
Material satin, renda, manik dan mutiara dalam siluet A-line, aksen kerut dan serut dijahit dalam permainan struktur dan teknik potong untuk menjadikan sebuah koleksi RiaMiranda Signature yang modern, edgy namun tetap dalam kaidah elok.
Lahir di Padang pada 15 Juli 1985 dan mendirikan labelnya di tahun 2009, Indria Miranda adalah inovator label modestwear dengan nuansa feminin, warna pastel dan cetak motif. Garis rancang besutan alumnus Universitas Andalas dan ESMOD Jakarta tersebut kini menjadi acuan berbagai desainer busana muslim lain hingga deretan retail hijab modern.
Renzi Lazuardi
Sementara itu, Renzi Lazuardi merupakan seorang fashion designer yang memiliki latar belakang seorang lulusan arsitek. Renzi Lazuardi juga kerap kali membuat koleksi eksklusif untuk beberapa artis termasuk koleksi busana muslim. Dalam pagelaran JF3 tahun ini, Ia membawakan koleksi bertemakan keindahan & kecantikan kain Sengkang yang berasal Bugis, Sulawesi Selatan yang dibalut dalam busana modern.
Mabelo adalah koleksi yang mengangkat keindahan Tenun Sengkang khas Bugis. Mabelo dalam bahasa Bugis memiliki arti cantik. Kecantikan itu coba dituangkan dalam aneka siluet dan cutting busana. Memadukan kain tradisional dan modern, memberikan rasa yang kekinian dalam koleksi ini. Persiapan yang hanya 2 minggu menjadi tantangan dalam menyelesaikan koleksi ini. Ide yang silih berganti dan eksekusi yang kadang tidak sesuai keinginan sedikit menghambat terwujudnya koleksi ini. Namun pada akhirnya semua berjalan dengan lancar. Semoga koleksi ini dapat diterima dengan baik dan mendapat respon yang positif.



