Mengenal Ma`palao, Ritual Unik Goyangkan Peti Jenazah Khas Suku Toraja
INDONESIA merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dengan adat istiadatnya masing-masing. Salah satu suku yang memiliki adat istiadat unit tersebut adalah Toraja.
Toraja merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan. Sebagai salah satu suku terbesar di Sulawesi, Toraja terkenal dengan berbagai upacara adatnya, termasuk upacara pemakamannya yang disebut dengan Rambu Solo.
Rambu Solo merupakan rangkaian upacara pemakaman khas Suku Toraja yang biasanya baru boleh dilangsungkan saat melewati tengah hari hingga matahari mulai terbenam yang melambangkan rasa duka atas kematian dan pemakaman manusia.
Salah satu rangkaian upacara Rambu Solo yang paling unik adalah Ma\'palao. Dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ma\'palao ialah prosesi menurunkan jenazah dari rumah Tongkonan menuju tempat pemakaman yang ditandai dengan arak-arakan besar.
Ritual Ma\'palao (Foto: Instagram/@arisdaeng)
Ritual Ma\'palao ini bertujuan memberi informasi kepada masyarakat bahwa ada kabar duka di lingkungan tempat tinggal mereka.
Dalam ritual Ma\'palao ini, para laki-laki bertugas mengangkat peti dan para wanita berbaris di depan peti sambil mengangkat kain berwarna merah.
Jenazah dalam peti kemudian diarak berkeliling kampung atau lapangan tempat dilangsungkannya upacara pemakaman sebanyak tiga kali. Saat diarak mengelilingi kampung, peti jenazah ini digoyang-goyangkan.
Peti jenazah yang digoyang-goyangkan ini merupakan bentuk luapan emosi dan tanda kasih sayang dari keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, barisan perempuan yang memegang kain merah memiliki arti berkabung.
Setelah diarak sambil digoyangkan keliling kampung, peti jenazah kemudian diletakkan di rakkaen yang merupakan tempat peristirahatan terakhir dari si jenazah.
Pada umumnya, sesaat sebelum ritual Ma\'palao dimulai, terlebih dahulu akan dilakukan penyembelihan kerbau.

Setelahnya, akan dibunyikan sebuah gong yang menjadi tanda bahwa ritual telah dimulai. Ratusan warga yang turut serta diwajibkan untuk mengenakan baju berwarna.
Ritual Ma\'palao beserta upacara pemakaman Rambu Solo\' masih menjadi adat yang sangat lestari di Tana Toraja. Hal ini karena bentuk rasa hormat masyarakat Toraja pada para leluhur yang telah terlebih dahulu melakukan upacara tersebut.





