Curhatan Eks Karyawan Tasyi Athasyia: Lembur, Gaji dan Makan Telat hingga HP Diduga Dihancurkan

Curhatan Eks Karyawan Tasyi Athasyia: Lembur, Gaji dan Makan Telat hingga HP Diduga Dihancurkan

Travel | BuddyKu | Jum'at, 21 Juli 2023 - 11:18
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Kabar tak sedap kembali datang dari content creator Tasyi Athasyia dan suaminya, Syech Zaki Alatas. Mereka sempat diterpa isu tidak menggaji karyawan dan ketika masalah itu sudah usai, kini muncul curhatan dari mantan karyawan Tasyi yang lain.

Adapun mantan karyawan Tasyi yang muncul dan kembali bersuara adalah Mei dan Putri. Secara gamblang Mei ungkap bahwa dirinya kerap lembur, gaji dan makan telat hingga Hand Phone (HP) diduga dihancurkan oleh pihak Tasyi.

Mei sendiri bekerja dengan Tasyi sejak November 2022 dan berhenti bekerja pada Januari 2023. Selama dengan Tasyi, dia bekerja sebagai seorang videografer dan editor.

Dua minggu bekerja, Mei sudah diajak Tasyi pergi umrah. Tidak hanya untuk ibadah, Mei juga tetap bekerja selama sembilan hari di Tanah Suci dan lanjut perjalanan ke Dubai.

"Pas umrah masih biasa-biasa aja, kerja pasti capek. Pas di Dubai, kok gini banget? Jam kerja ngalor ngidul," kata Mei, dikutip dari perbincangannya di Youtube dr Richard Lee, Jumat (21/7/2023).

Sampai Mei menduga bahwa isi WhatsApp (WA) pribadinya dibaca oleh suami Tasyi. Mei ingat, dirinya pernah mengakses WA lewat leptop kantor dan tampaknya lupa untuk dikeluarkan. Kemudian suami dari Tasyi seperti kerap melakukan sindiran padanya, misalnya pesan "apabila dibawa ke luar negeri harusnya bersyukur".

"Kerja pasti full power, makan, butuh ngemil, mau beli sendiri nggak punya uang. Itu dibaca dari WA di leptop kantor yang belum di log out," kenang Mei.

Suami Tasyi kemudian memberikan pesan kepada Mei untuk memperbaiki diri dan bertaubat. Apalagi pesan WA yang dibaca menggunakan kata-kata kasar, karena memang isinya adalah bahasa curhatan kepada teman.

Mei kemudian melanjutkan kerjaannya secar profesional. Dia mengaku biasanya bangun sekitar jam 8-9 pagi, kemudian mengedit video. Saat tiba waktu siang, Tasyi, keluarga dan tim baru keluar.

Biasanya mereka akan makan siang dan berpergian hingga malam, hampir setiap hari pulang jam 12 malam. Sesampainya di penginapan, Mei tidak tidur, melainkan lanjut mengedit hingga pukul 4 dini hari karena kalau bekerja tidak mau kelewatan deadline.

Mei akui, dirinya memang diberikan uang makan dan saku untuk beli oleh-oleh, namun dirasa kurang. Ada masa Mei hampir setiap hari makan mi instan karena tidak punya uang, cepat dimasak dan disantap, lalu bisa cepat kerja lagi.

Mei dan tim juga kadang meminta makan pada orang kepercayaan dari suami Tasyi. Kadang dibelikan makan, kadang harus menunggu uang yang diberikan oleh suami Tasyi dulu.

"Siang seringnya pergi ke mall. Makan malam sekitar jam 7-8, kadang kita makan satu porsi dibagi tiga. Menurut mereka porsi di Arab banyak, jadi bagi-bagi," katanya.

Mei bahkan mengaku kerap makan makanan sisa Tasyi dan keluarga. Mei menyadari mungkin memang demikian kerja dengan content creator yang review makanan, tetapi dia tegaskan bahwa sisa makanan yang diberikan adalah makanan yang tidak habis dikonsumsi Tasyi dan keluarga.

"Eh pada mau makan nggak nih. Pesen nasi aja untuk nambahin. Kaya gitu bukan setiap hari, tapi ada," kata Mei.

Singkat cerita Tasyi, keluarga dan tim pulang ke Indonesia. Tetapi H-beberapa jam sebelum pulang ke Indonesia, Mei kembali di sidang tengah malam dan diberhentikan.

Mei mengaku tidak masalah diberhentikan bekerja dengan Tasyi, karena memang dirinya juga sudah ingin mengundurkan diri. Mei sebut dirinya sampai ingin kabur dari Dubai hingga mendapatkan 3 lowongan kerja di Dubai, tetapi tidak diizinkan oleh orang tua.

Mei di berhentikan karena ibarat luka, tidak baik bila lukanya terus terbuka. Kemudian HP Mei diminta dan ditahan sampai di Indonesia. Mei pasrah karena dia sudah merasa lelah.

Sampai di Indonesia malam hari, mereka pulang ke rumah Tasyi dengan beda kendaraan. Mei sendiri naik bis dan saat turun, langsung dimintai password HP oleh asisten dari suami Tasyi, tetapi dia menolak karena itu adalah privasi.

Asisten suami Tasyi kemudian meminta Mei menghapus semua pesan curhatan yang tak mengenakan dan dilakukan. Mei sempat tertidur di studio saat HP nya ditahan dan diperiksa, sampai akhirnya bertemu dengan asisten suami Tasyi di pagi harinya.

Orang kepercayaan dari suami Tasyi itu sebut, kantongnya longgar sehingga HP Mei terdampak. HP nya hancur dan kartu provider hilang. Mei sempat tidak percaya karena HP nya sudah menggunakan casing atau pelindung, sehingga tidak mungkin bila kartunya hilang.

Mei kemudian minta ganti rugi dan hanya diganti Rp 2,8 Juta seharga HP second miliknya. Mei kemudian melaporkan ke pihak berwajib dan minta ganti rugi Rp 20 Juta karena kerugian data di HP yang digunakan untuk berbisnis saudaranya, namun tidak diganti juga.

Sampai saat ini belum ada keterangan yang dikeluarkan oleh Tasyi dan suami untuk menanggapi keluhan dari Mei. Mei sendiri merasa tidak ada masalah dengan Tasyi secara pribadi karena hanya berkomunikasi bila saat syuting saja, di luar itu, suami dari Tasyi melarang untuk berkomunikasi karena takut menjadi pikiran.

Topik Menarik