Mutiara Air Laut di Lombok Miliki 27 Warna Unik, Terbaik di Dunia
JAKARTA, celebrities.id - Lombok, Nusa tenggara Barat tidak hanya terkenal dengan keindahan kain tenunnya. Perairan di Lombok juga dikenal sebagai salah satu penghasil mutiara terbaik di dunia sehingga mutiara air laut menjadi salah satu potensi ekonomi kreatif yang terus dikembangkan.
Adapun jenis mutiara yang dihasilkan dari perairan Lombok adalah Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl), salah satu primadona mutiara laut di mancanegara yang menghasilkan 27 ragam warna dengan ukuran yang variatif.
Potensi inilah yang menjadikan salah satu pengusaha mutiara asal Lombok, Indah Purwanti Ningsih terus berkreasi lebih dari sepuluh tahun lamanya untuk terus mengembangkan mutiara air laut.
"Karena memang saya suka perhiasan dan saya melihat mutiara Lombok itu potensinya cukup besar karena one of the best pearl in the world itu memang ada di perairan lombok. Lombok punya 27 warna mutiara air laut dan secara ukuran variatif baik yang besar maupun kecil," ujar Indah Purwanti Ningsih saat ditemui di Sengigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (7/7/2023).
Terlebih, Indah melihat petani mutiara yang tersebar di daerah Lombok dan Sumbawa menghasilkan mutiara cukup melimpah dengan warna yang sering ditemukan adalah putih dan emas. Indah pun terus berusaha memberdayakan mutiara dari para petani tersebut.
"Bahan bakunya dari petani mutiara di lombok dan sumbawa seperti di daerah sekotong, Bima, Alas. Mutiara Air laut umumnya warnanya rata-rata putih dan emas," katanya.
Melihat antusias masyarakat dari berbagai kalangan terhadap mutiara, Indah menyebut saat ini para pelaku kreatif juga terus mengembangkan mutiara air tawar yang tak kalah indahnya meski dengan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan mutiara air laut.
"Memang aku pasarnya untuk oleh-oleh ini yang mutiara air laut ini karena bervalue. Tapi kalau untuk mengejar turis karena Lombok menjadi destinasi pariwisata, mutiara yang kita jual tidak hanya air laut tapi juga air tawar untuk harga yang lebih terjangkau," ucapnya
Lebih lanjut Indah menjelaskan jika produk mutiara yang dihasilkannya dipadukan dengan emas dan perak berbentuk bros, cincin dan kalung sesuai dengan keinginan konsumen di tanah air.
Namun, Indah yang telah mengikuti berbagai pameran di beberapa negara melihat fenomena dimana konsumen dari mancanegara justru lebih tertarik untuk memberi mutiara yang masih berbentuk butiran untuk dikreasikan sendiri oleh pengrajin di negara mereka.
"Kalau pasar nasional itu kebanyakan bros, cincin dan kalung tapi untuk pasar internasional banyaknya butiran. Mereka cari yang butirannya karena mereka ingin bikin sendiri di negaranya," ujarnya.




