Kisah Penyapu Ranjau Belanda dan Pembasmi PKI Muso, Setahun Sembunyi di Hutan
JAKARTA - Masih tergiang di ingatan Mbah Samian, veteran perang asal Kabupaten Blora saat bertempur melawan penjajah Belanda. Ia bertugas menyapu ranjau.
Dengan semangat, warga Kelurahan Kedung Jenar, Kecamatan Blora Kota menceritakan masa mudanya. Tak gentar untuk melawan Belanda.
"Saya tergabung dalam Detasemen Zeni Lima Divisi Lima di bawah pimpinan Mayor Kusmoro. Saat itu, usai saya masih muda dan sangat bersemangat bertempur melawan Belanda," katanya melansir Sindonews, Selasa (4/7/2023).
Kala itu, Belanda mengepung Pulau Jawa. Mbah Saiman ambil bagian masuk ke palagan. Bersama pejuang lain mereka bergerak ke wilayah Kecamatan Cepu, Blora.
Bahkan sempat mundur ke hutan dan bersembunyi selama satu tahun, melakukan perang gerilya.
"Saya dan lima teman saya bertugas sebagai pembersih ranjau. Ranjau-ranjau yang telah berhasil ditemukan, lalu dikumpulkan untuk digunakan kembali melawan Belanda," ujarnya.
Mbah Samian juga pernah dikirim ke Sulawesi hingga Irian Jawa untuk melawan Belanda. "Saya juga ikut berperang selama 15 hari, melawan pasukan PKI di bawah pimpinan Muso. Saat terjadi G30S PKI juga saya ikut berperang menggayang pasukan PKI," ujarnya.
Kini, Samian pensiun menjadi pejuang. Ia memilih hidup sederhana di rumah. Kepada generasi muda, dirinya menaruh harapan untuk bisa terus berjuang melebihi perjuangannya di masa perang fisik untuk kemajuan bangsa.




