Fakta Kepiting Raja Alaska, Harganya yang Mahal Sebanding dengan Risiko saat Menangkapnya
JAKARTA - Alaskan King Crab atau Kepiting Raja Alaska merupakan salah satu makanan laut yang dibanderol dengan harga fantastis, yakni bisa mencapai puluhan juta rupiah tergantung ukurannya.
Alaskan King Crab juga dikenal dengan kepiting raja merah (Paralithodes camtschaticus), yakni spesies kepiting besar yang tampak berwarna merah tua atau merah anggur.
Kepiting raja merah dapat tumbuh sangat besar dengan karapas (cangkang yang menutupi punggungnya) panjangnya hingga 11 inci dan rentang kaki lima kaki.
Kepiting raja merah memiliki ekor atau perut yang khas, berbentuk kipas dan terselip di bawah bagian belakang cangkang.
Dilansir dari website Alaska Departement of Fish and Game, Alaskan King Crab terdapat tiga jenis, yaitu kepiting raja merah (Paralithodes camtschaticus), kepiting raja biru (Paralithodes platypus) dan kepiting raja emas (Lithodes aequispinus).
Alaskan King Crab berasal dari perairan lepas pantai Alaska yaitu di sekitar Alaska dan Laut Bering.
Kepiting raja dikenal karena ukurannya yang besar dan rasanya yang enak yang tidak perlu banyak saat dimasak.
Jadi, kepiting ini biasanya dinikmati hanya dengan sedikit bahan dan paling enak disajikan segar.
Lalu, kenapa harga Alaskan King Crab sangat mahal? Berikut alasannya dilansir dari simplycalledfood.
1. Pasokan Rendah
Alasan pertama yang membuat Alaskan King Crab mahal adalah persediaannya yang sedikit.
Umumnya, kepiting raja hanya tumbuh subur di wilayah atau wilayah tertentu. Secara khusus, Alaskan King Crab tumbuh subur di lingkungan yang dingin.
Karena hanya ada sedikit daerah yang membudidayakan kepiting ini, membuat harganya lebih tinggi saat permintaan meningkat.
2. Waktu Panen yang Lama
Selain wilayah spesifik tempat tinggal kepiting raja, kepiting ini juga membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menjadi dewasa dan siap panen.
Secara khusus, setiap kepiting harus berusia minimal 7-9 tahun sebelum siap untuk dipanen. Waktu pematangan yang begitu lama menambah mahalnya harga kepiting raja.
3. Pemrosesan Penangkapan yang Menanggung Risiko
Budidaya kepiting ini melibatkan banyak bahaya bagi petani.
Misalnya, kepiting ini hidup di perairan yang dalam dan beku, yang artinya sulit untuk dipanen.
4. Proses Pengiriman yang Panjang
Perjalanan berjam-jam membutuhkan metode pendinginan yang khusus, agar setiap kepiting tetap segar.
Proses Penangkapan Alaskan King Crab Sangat Berisiko
Proses penangkapan Alasan king Crab hanya dilakukan saat musim dingin, yakni Oktober-Januari.
Gelombang laut di area itu juga bisa mencapai beberapa meter, yang bisa berisiko bagi para nelayan.
Pengorbanan yang dilakukan para nelayan ini ternyata cukup sebanding dengan gaji yang didapatkan.
Setiap bulannya, nelayan penangkap kepiting raja Alaska hanya bergaji 20 ribu USD atau sekitar Rp 244 juta.***

