Polres Bantul Segera Hapuskan Praktik Zig-Zag dan Lintasan Angka 8 di Uji SIM

Polres Bantul Segera Hapuskan Praktik Zig-Zag dan Lintasan Angka 8 di Uji SIM

Travel | BuddyKu | Senin, 26 Juni 2023 - 13:50
share

BANTUL,iNews.id -Polres Bantul berencana akan menghapuskan praktik perlintasan zig-zag dan angka delapan pada materi ujian SIM bagi pengendara sepeda motor. Rencananya, perubahan tersebut akan segera dilaksanakan setelah adanya persetujuan dari Kapolri.

Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso mengatakan, perubahan materi ujian SIM ini didasari dari banyaknya angka kecelakaan yang ada di Bantul yang didominasi oleh pengendara roda dua. Dia menyebut, rata-rata kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengendara.

Dasarnya adalah dari jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul dimana paling banyak yang terjadi adalah para pengendara roda dua. Sementara faktor penyebab kecelakaan itu, hampir 51 persen itu manusia, itu dari segi skill, knowledge dan attitudenya, ujarnya saat memberikan keterangan pers di Mapolres Bantul, Senin (26/6/2023).

Selain itu, kata dia, adanya perubahan ini adalah bentuk penyesuaian pada praktik teori, di mana pada ujian teori SIM telah beralih dari ujian tertulis menjadi audio visual.

Nah, ini kita sinkronkan, di Polres Bantul ini dia menyinkronkan pelaksanaan ujian teori yang ada dengan praktik. Materinya yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat itu kan terkait dengan ujian zig-zag dan angka delapan, ujarnya.

Terkait dengan materi ujian SIM saat ini, pihaknya menyebut ada 5 item yang bakal dijadikan alat penilaian untuk menentukan lulus tidaknya peserta ujian SIM. Di antaranya adalah keseimbangan, perilaku pengendara, reaksi dan ketrampilan lainnya.

Terkait perubahan ini, pihaknya menyebut bahwa rancangan ini menjadi yang pertama kalinya di DIY, bahkan Indonesia. Disinggung kapan akan mulai diberlakukan, dirinya menyebut saat ini rencana perubahan tersebut sedang dalam tahap penyampaian kepada pimpinan tertinggi, Kapolri.

Ini kan baru konsep, konsep ini kita ajukan dulu mudah-mudahan dalam waktu yang singkat dan dalam tempo yang cepat-cepatnya, bebernya.

Sementara itu, ahli pusat studi transportasi dan logistik (Pustral) UGM, Pangesti Widarti yang juga hadir dalam peninjauan tersebut mengatakan dari pengamatan yang dia lakukan, konsep materi ujian SIM ini jauh lebih baik dari yang sebelumnya.

Kalau dicermati satu-persatu tampaknya akan lebih baik dari yang sebelumnya dan kami juga membandingkan dari Taiwan, Jepang, lalu Australia, mudah-mudahan bisa diserap dengan baik lalu bisa diusulkan secara nasional,ucapnya.

Pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan naskah akademik, serta diskusi internal agar konsep ini benar-benar bisa dilaksanakan secara nasional.

Topik Menarik