Sosok Pierluigi Collina: Dari Bek Tengah, Wajib Militer hingga Jadi Wasit Legendaris

Sosok Pierluigi Collina: Dari Bek Tengah, Wajib Militer hingga Jadi Wasit Legendaris

Travel | BuddyKu | Jum'at, 23 Juni 2023 - 18:04
share

JAKARTA, iNews.id - Sosok Pierluigi Collina menarik diulas. Wasit legendaris asal Italia itu dikabarkan bakal dibawa ke Indonesia untuk jadi mentor para pengadil lapangan di Tanah Air.

Sosok Collina memang begitu dihormati sebagai wasit papan atas. Collina lahir di Bologna, Italia pada 13 Februari 1960.

Sebelum menjadi wasit, Collina pernah bermain sepak bola. Dia menempati posisi bek tengah untuk tim lokal.

Hanya saja, ada beberapa orang yang membujuk Collina untuk menjadi wasit. Hal tersebut akhirnya dilakukannya, dengan mengambil pelatihan wasit pada 1977 silam.

Setelah itu, diketahui jika Collina memiliki sikap yang cocok untuk menjadi wasit. Yaitu sikap tegas dan adil kepada pemain di lapangan. Dalam waktu tiga tahun, dia sudah menjadi wasit untuk kompetisi regional.

Ketegasan Collina kemudian semakin ditempa, ketika mengikuti wajib militer. Dia lalu mulai dipercaya menjadi pengadil lapangan untuk kompetisi Liga Italia dalam waktu beberapa tahun.

Penampilan Collina yang identik selalu botak bukan pilihannya. Dia diketahui mengidap kerontokan rambut yang parah, sehingga seluruh rambut di kepalanya habis tak tersisa.

Memasuki 1995, Collina telah memimpin 43 pertandingan kasta teratas Liga Italia. Hal tersebut membuatnya mulai masuk daftar wasit FIFA, sehingga mulai menjadi pengadil lapangan pada lima pertandingan Olimpiade 1996.

Ketegasan Collina kemudian semakin terlihat pada final Liga Champions 1999. Dia tak gentar dalam mengambil keputusan yang melibatkan pemain bintang Manchester United dan Bayern Munchen.

Pertandingan lain yang menjadi ajang ketegasan Collina adalah final Piala Dunia 2002. Ketika itu, penampilan apik Collina juga mendapat pujian di tengah keberhasilan Brasil mengalahkan Jerman.

Walau demikian, Collina pensiun tak lama kemudian. Dia menjalankan tugas sebagai wasit laga internasional untuk kali terakhir pada 2004. Memasuki Februari 2005, dia tak dapat menghindari usia wajib pensiun bagi wasit, yakni 45 tahun.

Pihak FIGC sempat mengubah usia wajib pensiun menjadi 46 tahun. Hal itu juga membuatnya dapat memimpin laga kualifikasi Liga Champions pada Agustus 2005. Namun, itu menjadi laga kompetisi terakhir yang dipimpinnya.

Collina terpaksa harus berhenti jadi wasit bukan karena tak lagi mampu menjadi wasit. Namun, lebih karena dia mendapat sponsor pabrikan mobil, yang juga menjadi sponsor untuk salah satu tim Liga Italia.

Karena khawatir terjadi konflik kepentingan, akhirnya FIGC menghentikan aktifitas Collina sebagai wasit. Walau demikian, pengetahuan Collina masih sangat dibutuhkan.

Oleh sebab itu, Federasi Sepak Bola Ukraina menunjuk Collina sebagai kepala komite wasit sejak 2010. Hal tersebut sempat ditolak oleh wasit-wasit Ukraina, namun pada akhirnya dia melaksanakan tugasnya.

Hingga saat ini, Collina masih menjabat posisi penting. Mulai dari konsultan Asosiasi Wasit Italia, hingga anggota Komite Wasit UEFA serta ketua Komite Wasit FIFA.

Topik Menarik