Khairuddin Barbarossa, Laksamana Legendaris Ottoman Penguasa Laut Mediterania

Khairuddin Barbarossa, Laksamana Legendaris Ottoman Penguasa Laut Mediterania

Travel | BuddyKu | Kamis, 15 Juni 2023 - 05:07
share

JAKARTA - Khairuddin Barbarossa adalah seorang laksamana legendaris dari Kekaisaran Ottoman Turki yang mendominasi Laut Mediterania selama puluhan tahun. Dengan armadanya, Barbarossa, yang berarti Si Janggut Merah, menjadi momok di laut bagi musuh-musuh Kekaisaran Ottoman.

Lahir sekira tahun 1470-an atau awal 1480-an di Desa Palaiokipos, di Pulau Midili, Yunani yang kala itu berada di bawah kekuasaan Ottoman, Barbarossa dan saudara-saudaranya belajar berlayar setelah ayahnya, Yakup, yang merupakan tukang tembikar, membeli sebuah perahu untuk membantunya menjual barang-barangnya di seluruh pulau dan sekitarnya.

Antara 1504-1510, Aruj, kakak laki-laki Barbarossa, menggunakan armada kapalnya untuk mengangkut pengungsi Muslim Moor dari Spanyol ke Afrika Utara setelah jatuhnya Granada.

Pada 1516, Barbarossa dan Aruj memimpin invasi laut dan darat ke Aljazair yang saat itu berada di bawah dominasi Spanyol. Dengan bantuan dari Kekaisaran Ottoman Turki, dua bersaudara tersebut berhasil mengalahkan dan mengusir Spanyol dari kota-kota di Aljazair.

Aruj mengambil alih kekuasaan sebagai Sultan Aljazair dan menerima tawaran dari Sultan Ottoman Selim I untuk menjadikan Aljazair sebagai bagian dari Kekaisaran Ottoman. Namun, Spanyol membunuh Aruj pada 1518 pada saat penangkapan Tlemcen. Barbarossa pun mengambil alih status Aljazair.

Setelah Sultan Selim I meninggal pada 1520, kekuasaan Kekaisaran Ottoman beralih pada Sultan Sulaiman. Barbarossa yang telah memiliki hubungan cukup dekat dengan Ottoman kemudian menawarkan kepada Sultan Sulaiman untuk menggunakan armadanya melindungi wilayah laut Kekaisaran Ottoman.

Pada 1522, kapal-kapal Barbarossa membantu penaklukan Ottoman Turki di Pulau Rhodes. Pada musim gugur 1529, Barbarossa membantu 70.000 orang Muslim Moor melarikan diri dari Andalusia, Spanyol Selatan, yang berada dalam cengkeraman Spanyol.

Sepanjang tahun 1530-an, Barbarossa terus membantu Kekaisaran Ottoman Turki melakukan berbagai perluasan kekuasaan. Barbarossa meninggal pada 1546. Dia dimakamkan di sisi Eropa Selat Bosporus.