4 Karya Sastra Ciptaan Sultan Agung Raja Kerajaan Mataram
JAKARTA, celebrities.id - Macam-macam karya sastra ciptaan Sultan Agung antara lain serat sastra gendhing, serat kekiyasaning pangracutan dan lain-lain.
Sultan Agung lahir dengan nama asli Raden Mas Rangsang. Ia lahir pada 1593 dan wafat pada 1645. Sultan Agung merupakan anak dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati.
Sultan Agung merupakan raja dari Kerajaan Mataram pada tahun 1613-1646. Ia mendapatkan tahta sebagai Sultan Mataram pada tahun 1613 saat usianya 20 dengan gelar Sultan Agung.
Saat berkuasa, Sultan Agung memiliki ambisi untuk mempersatukan Pulau Jawa dengan cara menaklukan daerah sekitarnya. Sultan Agung juga memiliki keahlian dalam membuat karya sastra.
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (9/6/2023), celebrities.idtelah merangkum karya sastra ciptaan Sultan Agung sebagai berikut.
Karya Sastra Ciptaan Sultan Agung
1. Serat Sastra Gendhing
Kata Sastra dapat diartikan sebagai Tuhan secara batiniyah. Sedangkan Gendhing diartikan sebagai manusia secara lahiriyah.
Karya sastra ini berisi mengenai teologis dan tasawuf. Sastra Gendhing juga berisi ajaran moral agar manusia lebih mengenal sang pencipta serta untuk terus berbuat baik.
2. Kalender Jawa
Hingga saat ini, kalender jawa masih digunakan. Orang-orang suku jawa yang masih percaya dengan budaya, akan menggunakan kalender jawa untuk menentukan tanggal nikah, membeli rumah dan lain-lain.
3. Serat Kekiyasaning Pangracutan
Serat Kekiyasaning Pangracutan merupakan karya sastra Sultan Agung yang membahas mengenai hakikat kehidupan dan kematian. Serat ini dibuat dari hasil diskusi antara Sultan Agung dengan ulama terkemuka dari Kesultanan Mataram.
4. Serat Nitipraja
Karya sastra ini dibuat oleh Sultan Agung pada tahun 1630. Serat Nitipraja membahas tentang tuntunan pemimpin saat memerintah. Dalam karya sastra ini, Sultan Agung juga menjelaskan jika pemimpin harus religius dan melibatkan ulama dalam mengurus rakyat.




