Catat! 5 Desa Wisata dan 3 Desa Go Digital di Bulungan Kaltara

Catat! 5 Desa Wisata dan 3 Desa Go Digital di Bulungan Kaltara

Travel | BuddyKu | Sabtu, 3 Juni 2023 - 04:14
share

PEMKAB Bulungan , Kalimantan Utara menetapkan tiga desa go digital dan lima desa wisata untuk mengurangi kesenjangan digital sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Ini selaras dengan salah satu program prioritas daerah," kata Bupati Bulungan, Syarwani seperti dilansir dari ANTARA, Jumat (2/6/2023).

Desa go digital mencakup Long Peso, Long Buang, dan Long Pelban. Ketiga desa tersebut dalam wilayah administratif Kecamatan Peso.

Jadi Desa Wisata Terbaik 2023, Wukirsari Diharapkan Tambah Daya Tarik Pariwisata

Adapun desa wisata mencakup Desa Panca Agung dan Desa Ardi Mulyo di Kecamatan Tanjung Palas Utara. Serta Desa Tanah Kuning, Desa Sajau, dan Desa Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Bupati Bulungan mengatakan, peluncuran proyek tiga desa go digital selaras dengan salah satu dari 15 program prioritas Kabupaten Bulungan, yaitu "Desa Pintar Desa Digital" yang dapat bermanfaat untuk menghilangkan kesenjangan teknologi di desa.

Begitu pula pencanangan desa wisata selaras dengan program prioritas daerah yaitu ekowisata berbasis kearifan lokal serta desa inovatif.

Bupati melanjutkan, melalui "Desa Pintar Desa Digital", selain untuk menghilangkan kesenjangan teknologi antara desa dan kota, ke depannya berbagai layanan akan tersedia dalam satu platform tidak terkecuali sebagai media promosi usaha yang dimiliki masyarakat desa sehingga mampu menjangkau pasar lebih luas.

"Hal ini tentu akan mempengaruhi citra positif terhadap desa itu sendiri," ujarnya.

Intip Pesona Balleangin, Desa Wisata Cantik dalam Gugusan Karst Pangkep

Kemudian desa-desa yang ada di Bulungan diharapkan dapat mengubah wajah yang selama ini hanya berpotensi pertanian, perkebunan dan maupun perikanan untuk disulap menjadi perdesaan yang bertransformasi menjadi desa agrowisata sehingga akan membentuk dua sektor pemasukan, yaitu dari sisi pertanian dan sisi pariwisatanya.

Syarwani mengatakan dalam waktu dekat Desa Tanah Kuning akan dikunjungi Tim Penilai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Itu artinya sudah masuk radar kementerian dan akan menjadi desa wisata 2023, ini patut kita syukuri dan tentunya masih banyak hal yang harus kita benahi, ungkap Bupati.

Ilustrasi

Desa digital diharapkan mendukung mempromosikan desa wisata baik secara online maupun offline agar dapat mengangkat potensi perekonomian masyarakat desa.

Sebelumnya, Pemprov Kaltara juga telah menetapkan lima desa wisata sebagai destinasi wisata unggulan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi lokal.

"Lima desa telah kami tetapkan sebagai desa wisata sebagai destinasi unggulan daerah," kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Selasa.

Lima destinasi wisata tersebut ialah desa Pulau Sapi, terletak di Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau. Di desa ini banyak kreativitas masyarakatnya yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Seperti potensi kesenian dan budaya Dayak Lundayeh, kuliner khas, dan kondisi alam serta lingkungan desa yang juga sangat indah.

Lalu desa wisata Ardimulyo, terletak di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Menawarkan wisata mangrove beserta atraksi kesenian dan produk kerajinan masyarakatnya.

Desa wisata Metun Sajau juga terdapat di Kabupaten Bulungan, tepatnya Kecamatan Tanjung Palas Timur. Di desa wisata Metun Sajau pengunjung dapat melihat langsung aktivitas kehidupan masyarakat suku Dayak Kenyah Bakung dan Suku Dayak Punan yang masih menjaga keaslian tradisi serta adat istiadat dan juga budaya dalam kehidupannya.

Untuk ke desa wisata Metun Sajau membutuhkan waktu tempuh 1,5 jam dari Tanjung Selor. Selain keindahan budaya dan adat istiadat, desa wisata yang berada di daerah dataran tinggi dan pegunungan serta diapit oleh dua sungai yaitu sungai Pungit dan sungai Sajau yang juga menyajikan keindahan alam indah.

Di Kabupaten Nunukan terdapat desa wisata Sumantipal. Desa wisata Sumantipal memiliki sungai untuk rafting, jetski giram, wisata patok perbatasan bekas sengketa Indonesia Malaysia (EX OBP Sungai Sumantila seluas 5.700 hektare) dan treck hiking.

Topik Menarik