Kenapa Pusing Setelah Makan Micin?Ternyata Punya Kandungan Ini

MENGULAS kenapa pusing setelah makan micin banyak terjadi saat orang mengonsumsinya. Keberadaan MSG atau micin kerap ditemui di jajanan seperti sosis, kentang goreng, pentol. Bahkan tak jarang di makanan, seperti seperti bakso, mi ayam, dan nasi goreng.

Sebagai penguat rasa, micin memiliki batas toleransi. Kendati begitu tak sedikit yang merasa pusing setelah makan micin meski dalam kadar yang wajar.

Jawab kenapa pusing setelah makan micin dikarenakan adanya zat aditif pada makanan. Zat ini berbentuk kristal halus mirip garam yang dapat membuat hidangan terasa lebih gurih dan sedap.

Dilansir FDV, micin sendiri campuran sodium dan asam glutamat buatan pabrik. Menurut Studi Journal of Headache and Pain, micin dapat mengikat penerimaan MNDA (Anti-N-methyl-d-aspartate) di otak. Aktivasi ini menyebabkan pelepasan oksida nitrat yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah di sekitar kepala.

Lantaran reaksi tersebut setelah mengonsumsi micin, pembuluh darah Anda yang awalnya menyempit akan melebar. Proses pelebaran ini bisa memicu aktivitas-aktivitas yang tidak normal pada saraf-saraf otak.

Zat-zat dalam micin dapat memicu stimulasi otak secara berlebihan sehingga Anda akan merasa pusing dan sakit kepala. Namun, mekanisme ini mungkin saja berbeda-beda pada setiap orang.

Selain pusing, beberapa orang bahkan memiliki gejala maupun kondisi lain setelah mengonsumsi vetsin. Seperti:

-Migrain.

-Mual.

-Kebas pada leher belakang, punggung, hingga lengan.

-Dada sesak.

-Jantung berdebar (palpitasi).

-Gejala seperti serangan asma.

-Tekanan pada pipi atau rahang.

-Kepala atau wajah terasa kaku.

-Berkeringat.

Agar terhindar dari pusing dan gejala lain, alangkah baiknya untuk membatasi konsumsi penguat rasa ini. FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Amerika Serikat mengungkapkan, rata-rata orang dewasa mengonsumsi sekitar 13 gram micin setiap hari dari protein dalam makanan.

(RIN)