Angka Jemaah Haji Risiko Tinggi Capai 75%, Tertinggi 5 Tahun Terakhir

Angka Jemaah Haji Risiko Tinggi Capai 75%, Tertinggi 5 Tahun Terakhir

Travel | BuddyKu | Rabu, 31 Mei 2023 - 04:11
share

MAKKAH - Antisipasi dini dilakukan Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melihat angka risiko tinggi jemaah haji Indonesia. Sampai hari ketujuh, jumlah jemaah haji risiko tinggi (Risti) mencapai 75% dari 203.320 orang.

Dari data di Sistem Informasi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (Siskohatkes) bahwa kelompok jemaah haji risiko tinggi pada 5 tahun terakhir yakni 2016 sebanyak 65%, 2017 sebanyak 63%, 2018 sebanyak 66%, 2019 sebanyak 65%, dan 2022 mencapai 68%.

Tingginya angka Risti ini tidak lepas dari rentang usia jemaah haji yang beragam. Keputusan tidak memberi batasan usia jemaah membuat semua orang berhak berangkat ke Tanah Suci. Dengan jumlah lansia mencapai 30% tentunya meningkatkan risiko pada jemaah haji.

Bidang kesehatan haji sudah menyiapkan beberapa pelayanan kesehatan untuk jemaah haji mulai dari titik terdekat yaitu Kloter, layanan kegawatdaruratan di sektor, hingga tingkat rujukan baik ke KKHI maupun ke Rumah Sakit Arab Saudi, ujar Kepala Bidang PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran.

Kemenkes mengirim sekitar 1.600 orang tenaga kesehatan haji (TKH) mengawal jemaah haji di masing-masing kelompok terbang (Kloter). Setiap kloter ditugaskan satu dokter dan dua perawat sebagai TKH yang tugasnya memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji di Kloter.

TKH harus siaga saat terjadi kegawatdaruratan medis pada jemaah haji. Kuatkan koordinasi dengan petugas di sektor sehingga jemaah cepat tertangani, ucap dr. Imran.

Jika terjadi kegawatdaruratan di pemondokan, TKH lah yang akan memberikan pertolongan pertama kepada jemaah dan segera berkoordinasi dengan tim megawatdaruratan sektor guna merujuk jemaah ke pelayanan kesehatan lebih lanjut.

Dalam pelaksanaan tugasnya, TKH juga dibekali obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan untuk jemaah haji. Penyaluran obat-obatan untuk TKH dilakukan melalui depo obat yang berada di KKHI.

Dr. Imran berpesan untuk TKH selalu memprioritaskan pelayanan kepada jemaah haji. TKH juga diimbau untuk tidak mengejar ibadah sunah atau dapat bergantian jika akan beribadah di luar hotel. Kami imbau TKH untuk fokus layani jemaah. Tidak mengejar ibadah sunah sehingga meninggalkan jemaah tanpa ada pendampingan, tuturnya.

Topik Menarik